Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Utara Kesulitan Mencari Lahan Baru untuk TPU

Kompas.com - 16/04/2015, 03:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Utara mengaku kesulitan dalam mendapatkan lahan untuk menambah area tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah tersebut. Pihak Sudin memang punya rencana menambah lahan pemakaman di tahun 2016.

"Jujur saja, kami terkendala pembebasan lahan untuk menambah area TPU. Kalau pun ada warga yang bersedia menjual lahan miliknya ke Pemprov DKI, mereka lebih memilih bersedia dibikin taman, daripada makam. Seram katanya kalau makam," ucap Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman, Agustin Pudjiastuti, Rabu (15/4/2015).

Saat ini, wilayah Jakut memiliki delapan TPU yang dianggap overload. Selain itu, lahan yang tersedia juga tidak memadai untuk memfasilitasi warga yang membutuhkan slot pemakaman.

"Kita punya delapan TPU. Tapi ada lahan pemakaman juga yang berasal dari tanah wakaf. Sedangkan setiap hari rata-rata ada 8-10 orang yang mendaftar untuk mendapat slot pemakaman," kata Agustin.

Agustin mengatakan, pihaknya juga mengantisipasi keberadaan calo dalam mengurus pemakaman. "Kita tetap lakukan pengawasan di lokasi pemakaman, termasuk pemasangan CCTV," ucapnya.

Selain kendala lahan dan oknum calo, Agustin juga menyebutkan bahwa penyewa lahan di wilayahnya kerap disalahgunakan oleh pihak tertentu yang dianggap mampu secara finansial. Penyalahgunaan ini berlaku terutama di blok tertentu yang disediakan bagi keluarga miskin (gakin).

"TPU di blok yang agak bagus memang diperuntukkan untuk gakin. Lokasinya agak tinggi dari area pemakaman lainnya. Tapi masih banyak orang kaya yang mengaku gakin," tutur Agustin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com