Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ditodong Petasan Tembak Saat Berusaha Lerai Tawuran Siswa

Kompas.com - 16/04/2015, 20:36 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak delapan anggota Sabhara Polda Metro Jaya yang sudah lepas tugas tidak bisa langsung pulang ke rumah. Mereka yang semuanya tinggal di Tangerang terhambat oleh tawuran siswa yang terjadi di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/4/2015) sore.

Salah satu yang pertama kali melihat tawuran puluhan siswa di jalan raya tersebut adalah Bripda Kadek Wisnu Candra Purnama (21). Kadek awalnya bingung dengan kondisi lalu lintas yang macet di dekat selter transjakarta Jembatan Gantung ke arah Tangerang.

Sesaat setelah terhambat macet, tiba-tiba ada sekumpulan siswa yang berhamburan ke jalan dan berteriak-teriak. [Baca: Terlibat Tawuran, Dua Peserta UN Online di SMKN 35 Diamankan Polisi]

"Dari jauh, saya lihat kayak ada yang berkelahi. Saya turun langsung jalan kaki ke sana. Ternyata, mereka tawuran," tutur Kadek.

Kadek yang masih seorang diri mengaku spontan langsung berusaha melerai mereka dengan mendatangi kumpulan siswa yang sedang berkelahi.

Para siswa itu dianggap telah membahayakan orang lain di sekitar karena Kadek melihat ada yang membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan sabit.

Siswa yang terlibat tawuran juga masih kelihatan emosi saat didatangi hingga akhirnya mereka terlihat seperti akan menyerang Kadek.

"Saya langsung ditodong sama petasan tembak. Ini tangan saya jadi biru," ucap Kadek sembari memperlihatkan jari tangannya yang terluka.

Untuk mengantisipasi keadaan yang semakin tidak terkendali, Kadek pun mengeluarkan pistol miliknya dan mengeluarkan tembakan peringatan ke atas.

Mendengar tembakan tersebut, para pelajar langsung kabur berhamburan. Tidak lama dari saat itu, tujuh anggota Sabhara Polda Metro Jaya lainnya datang dari belakang.

Mereka ikut membantu Kadek mengejar siswa yang menodong petasan tembak tadi, tetapi siswa itu berhasil kabur. Petugas akhirnya bisa menangkap dua orang siswa yang tertinggal dari kumpulan, yaitu AUH (17) dan ASA (16).

Keduanya merupakan siswa SMK Negeri 35. "Yang nembak petasan itu temannya si ASA," ujar Kadek.

Anggota Sabhara Polda lainnya, Bripda Alif Ramdani, menyayangkan kelakuan siswa yang tawuran.

Sebab, AUH dan ASA merupakan siswa kelas akhir yang habis mengerjakan ujian nasional (UN) secara online pada hari terakhir.

"Mau gimana ya, saya kesal juga, mereka masih muda-muda, baru selesai ujian saja sudah kayak gitu kelakuannya, mau jadi apa nanti. Kasihan orangtuanya," ucap Alif.

AUH mengaku bahwa tidak tahu-menahu soal kejadian tawuran yang barusan terjadi. "Saya enggak tahu, Bang. Saya cuma diajak main, tahu-tahu sampai sana sudah ramai. Tahu-tahu saya dikejar," kata dia.

Hingga pukul 20.30 WIB, AUH dan ASA masih diamankan di Polsek Cengkareng sembari menunggu orangtua atau perwakilannya dari sekolah untuk menjemput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com