Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kepala Sekolah Diminta Jelaskan Keterlibatan dalam "Pesta Bikini"

Kompas.com - 24/04/2015, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengumpulkan sejumlah kepala sekolah yang nama sekolahnya dicatut dalam undangan "Splash after Class", perayaan kelulusan siswa siswi SMA setelah menjalankan ujian nasional (UN) dengan dress code berupa bikini summer dress. Sebanyak 12 kepala sekolah hadir dalam pertemuan tersebut.

Pihak sekolah diminta menyampaikan kronologi kejadian yang menyebabkan nama sekolahnya ikut tercatut oleh penyelenggara acara Divine Production.

Kepala SMAN 53 Jakarta Dumaria menuturkan, dia sangat kaget mendengar nama sekolahnya dicatut dalam kegiatan pesta setelah UN itu. "Saya kaget, seperti tersambar petir pada siang hari. Tidak menduga ada berita seperti itu di sekolah kami," kata Dumaria seusai pertemuan tersebut, Jumat (24/4/2015).

Guna mengatasi berita yang membuat rusaknya nama baik sekolah ini, Dumaria lalu meminta guru bimbingan dan konseling untuk menghubungi siswa-siswa kelas XII.

Hal serupa diiyakan oleh para kepala sekolah yang nama sekolahnya juga terbawa-bawa hingga ramai menjadi pemberitaan media, seperti Kepala SMAN 29 Ratna.

Ratna lantas berinisiatif untuk membersihkan nama sekolah. Sebab, kata dia, sekolahnya memang menjunjung tinggi kegiatan positif sehingga tidak mungkin siswa siswinya diizinkan untuk kegiatan pesta di kolam renang itu.

Sedianya, pesta yang berlokasi di The Media Hotel and Tower itu akan diadakan pada Sabtu (25/4/2015) malam. Namun, setelah berita ini mencuat, acara tersebut dibatalkan oleh pihak penyelenggara, Devine Production, juga pihak hotel. (Agustin Setyo Wardani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com