Sebelumnya polisi memang menutup jalan tersebut untuk keperluan demo buruh. Namun, pada pukul 17.00 jalan tersebut seharusnya sudah dibuka untuk keperluan lalu lintas.
"Tolong lah, adik-adik saya mohon untuk bubar, saya juga pernah jadi mahasiswa, saya tahu rasanya. Tetapi kami juga sudah capek, jadi tolong lah bubar, sudah sore," kata Wakapolsek Menteng Komisaris S Nababan kepada para mahasiswa, Jumat (1/5/2015).
Pantauan Kompas.com, para mahasiswa yang memakai jas merah itu mengikuti arahan polisi untuk berpindah tempat ke depan Pintu Utara Monas.
Sebelumnya mereka sempat protes untuk dipindahkan karena merasa belum mengungkapkan tuntutannya. Alhasil setelah dipindahkan, mereka pun membeberkan tuntutannya.
Orator dengan menggebu-gebu menjelaskan tuntutan mereka untuk mensejahterakan buruh tani. Sekretris Jenderal IMM Reza mengatakan, selama ini buruh yang kerap berdemo kebanyakan adalah buruh pabrik atau buruh industri.
Padahal, kata dia, nasib buruh tani, buruh migran, dan buruh informal juga perlu diperhatikan. "Kami menilai nasib mereka kurang diperhatikan, makanya kami ingin bantu mereka menyampaikan di hari buruh ini," kata pria ini.
IMM merupakan gabungan mahasiswa dari beberapa kampus, antara lain UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan STIE Ahmad Dahlan.
Namun, Reza mengaku unjuk rasa membela buruh tani ini belum berkoordinasi dengan ikatan buruh tani. "Kami hanya ingin mendukung saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.