Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sakit Hati, Seorang Suami Gantung Diri di Rumah

Kompas.com - 02/05/2015, 15:42 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nurohim (41), ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya Jalan Tanjung Wangi RT 04/12 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (2/5/2015) dinihari. Tukang pecel lele tersebut diduga sakit hati hingga nekat mengakhiri hidupnya di tali gantungan.

"Ya benar. Korban ditemukan istrinya sudah tergantung dalam keadaan tewas di kontrakannya, sekitar pukul 04.00 WIB," terang Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Kus Biantoro, Sabtu (2/5/2015).

Kronologis kejadian bermula saat korban dan istrinya Darwingsih (39), terlibat cekcok, Rabu (29/4/2015) lalu. Saat itu, istri korban meminta ijin untuk menemui anaknya dari suami pertama. Bukannya mengijinkan, korban lantas memarahi istrinya.

Korban diduga tidak menginginkan istrinya tetap berhubungan dengan anak dari suami pertamanya. Tak pelak, korban pun sempat mengancam istrinya jika tetap bersikukuh untuk menemui anaknya.

"Korban bilang kepada istrinya, kalau (istrinya) mau pulang (menemui anak), sebaiknya tidak usah kembali lagi (ke kontrakan),” terang Kus terkait penyebab cek-cok antara korban dengan istrinya.

Sekembali dari kunjungan ke tempat anaknya, Darwingsih pun pulang ke rumah kontrakannya. Namun, istri korban bingung saat hendak masuk ke kontrakannya. Pasalnya, kontrakan tersebut terkunci dan tidak ada sahutan dari suaminya meski pintu telah diketuk berkali-kali.

Istri korban pun meminta bantuan keponakannya, Wahyono (31), untuk mendobrak pintu kontrakan. Begitu pintu terbuka, istri korban hanya bisa histeris mendapati korban telah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

"Setelah mendapati korban tewas tergantung, saksi Wahyono langsung melapor ke Polsek (Penjaringan). Petugas langsung menindaklanjuti laporan saksi dan melakukan olah TKP," papar Kapolsek.

Hasil olah TKP, polisi tidak menemukan benda-benda mencurigakan yang berindikasi tindak pidana. Sementara itu, jasad Nurohim juga sudah berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com