Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Mirip Giok di Tomang Sebabkan Lalu Lintas Macet

Kompas.com - 11/05/2015, 12:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bongkahan batu sebesar ban mobil berwarna kehijauan mirip giok di Jalan Mandala Raya, Tomang, Jakarta Barat, menjadi perhatian warga sejak beberapa waktu lalu. Batu itu terletak di atas trotoar.

Banyak orang menyempatkan diri berhenti di depan batu itu untuk sekadar melihat. Bahkan ada pula yang mencongkel batu. Hal ini menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di jalan tersebut.

"Pada mampir ke pinggir sini orang-orang. Sering kok bikin macet sampai malam-malam," tutur salah satu sopir bajaj yang ngetem di dekat lokasi, Imam (42), Senin (11/5/2015).

Imam menjelaskan, awalnya bongkahan batu tersebut merupakan milik penghuni rumah yang berada tepat di belakang trotoar. Penghuni rumah itu sudah setahun lebih pindah ke tempat asalnya, Solo, Jawa Tengah. Rumah itu pun kini sudah kosong dan sebagian bangunannya pun hancur.

"Yang punya pindah soalnya daerah sini suka banjir, di dalam rumah itu kan lebih rendah dari jalan," ujar Imam.

Selama setahun ini, Imam bersama teman sesama sopir bajaj juga sering melihat orang tak dikenal datang ke tempat batu itu pada malam hari. Biasanya pada pagi hari, batu itu sudah tercongkel di beberapa bagian. Kini batu itu bentuknya seperti batu biasa dengan permukaan kasar.

Setelah lewat semalam pun, pada pagi hari, kondisi batu itu sudah tercongkel di beberapa bagian. Bahkan bentuknya kini tak ubahnya batu biasa yang memiliki tekstur kasar di beberapa bagian.

"Sudah biasa kalau orang-orang ngambil batu. Saya juga heran kenapa sih suka banget sama batu. Kalau saya sih enggak suka batu," tambah Imam, yang mengaku tidak tahu fungsi awal batu itu.

Menurut Imam, posisi awal batu itu adalah di bawah trotoar. Kini lokasi awal batu itu sudah ditutup semen. Pejalan kaki yang melewati trotoar itu harus sedikit berhati-hati melintas dikarenakan masih banyaknya material berbahaya lain seperti potongan kayu yang tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com