JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi Lalu Lintas (Polantas) bernama Aiptu Fhilipus mengaku malu ketika melihat polisi melanggar lalu lintas saat dia tengah bertugas.
Kendati demikian, dia tidak bisa berbuat banyak dan menyebut polisi tersebut adalah segelintir orang yang mencoreng nama baik institusi.
“Sebenarnya malu kalau polisi yang melanggar. Kadang-kadang (lihat),” kata Fhilipus saat ditemui Kompas.com di persimpangan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/4/2024).
Di sisi lain, Fhilipus mempunyai alasan tersendiri mengapa tidak menindak para pengendara yang melanggar lalu lintas meski dia melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Sebab, kata dia, keputusan itu bergantung pada situasi yang ada di lapangan.
“Kalau memang pelanggaran itu enggak begitu berpotensi banget, ya kami mementingkan pelayanan dulu. Kalau sempat kami tegur, ya kami tegur. Kalau memang enggak sempat, ya mungkin dia melihat saya, malu juga bisa,” ujar Fhilipus.
Sebanyak 292 pengendara melanggar aturan lalu lintas dengan melewati batas garis putih di persimpangan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/4/2024).
Jumlah tersebut merupakan hasil hitung manual Kompas.com selama satu jam mulai dari pukul 07.35 WIB sampai 08.35 WIB.
Kurangnya kesadaran pengguna jalan ini membuat pejalan kaki kesulitan melintas karena banyak pengendara yang berhenti di atas zebra cross.
Beberapa pejalan kaki bahkan ada yang rela menunggu sampai lampu merah berikutnya.
Selain melewati batas garis putih, masih juga banyak pengendara yang menerobos lampu merah, yakni 207.
Jenis pelanggaran ini kebanyakan dari arah Jalan Mayjen Sutoyo menuju Jalan Dewi Sartika dan Jalan Cililitan Besar menuju Jalan Dewi Sartika.
Salah satu momen yang terpotret Kompas.com akibat menerobos lampu merah ini mengakibatkan kecelakaan antara pengendara sepeda motor.
Baca juga: Dalam Satu Jam, Ada 809 Pelanggaran Lalu Lintas Terjadi di Persimpangan Cililitan
Berikut detail pelanggaran lalu lintas yang terjadi di persimpangan Cililitan: