Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dilakukan Anggota DPRD DKI Selama Masa Reses?

Kompas.com - 13/05/2015, 08:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan ini anggota DPRD DKI Jakarta memasuki masa reses. Sebagian legislator memanfaatkan waktu ini untuk bertemu dengan warga yang ada di daerah pemilihannya, namun tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk kegiatan pribadi ke luar Jakarta, baik dalam rangka acara keluarga maupun beribadah.

Sekretaris DPRD Sotar Harahap mengatakan, beberapa anggota DPRD yang mengajukan izin ke luar Jakarta saat masa reses kali ini di antaranya Wakil Ketua DPRD Mohammad Taufik, Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin, Ketua Komisi E Pantas Nainggolan, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan Ida Mahmudah.

"Pak Taufik, pak Selamat Nurdin, sama bu Ida izin menunaikan umrah. Kalau pak Pantas lagi acara keluarga ke luar kota," kata Sotar kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2015).

Masa reses anggota DPRD DKI kali ini memang berbeda dari masa reses sebelumnya. Sebab, kali ini anggota DPRD tidak diperkenankan lagi menyerap pokok-pokok pikiran (pokir) dari aspirasi masyarakat yang ada di daerah pemilihannya.

Hal itu sehubungan dengan tidak dilibatkannya DPRD dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015. Sebab, landasan hukum dalam penerbitan APBD 2015 menggunakan peraturan gubernur (Pergub), bukan peraturan daerah (Perda) seperti masa-masa sebelumnya.

Gubernur Basuki Tjajaja Purnama juga telah menyatakan bahwa aspirasi masyatakat telah ditampung lewat pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan bulan lalu. Kemungkinan hal inilah yang membuat sejumlah anggota DPRD lebih memilih memanfaatkan masa reses untuk kegiatan pribadi.

Meski demikian, ada pula anggota DPRD yang memilih tetap pulang ke dapilnya. Walau tidak dalam rangka menyerap aspirasi, mereka menyatakan ingin memanfaatkan masa tersebut untuk silaturahmi dengan para konstituennya itu.

"Saya jadikan masa reses ajang  silaturahmi dengan warga. Jarang-jarang kan saya ngumpul sama mereka," ujar Ketua Fraksi PPP Maman Firmansyah, Selasa (12/5/2015).

Maman mengaku sudah memperingatkan warga agar tak lagi mengajukan aspirasi. Sebab, ia tak mau berpura-pura menyatakan mampu menampung aspirasi, padahal di sisi lain aspirasi tersebut tidak bisa diusulkan ke Pemprov DKI.

"Jangan sampai mulut berbusa ngomong sana sini mau nampung aspirasi, padahal tidak akan bisa diakomodir," kata dia.

Seperti halnya Maman, Sekretaris Komisi A Syarif juga melontarkan hal serupa. Ia mengaku sudah mewanti-wanti agar warga tak lagi mengajukan aspirasi. Sebab, ia hanya akan menjadikan masa reses sebagai waktu untuk mengecek apakah program-program yang disusun berdasarkan Musrenbang telah sesuai dengan keinginan warga.

Syarif mengaku memperingatkan warga semata-mata agar mereka mengerti bila nantinya program pembangunan yang mereka inginkan tidak terlaksana, hal itu bukan karena DPRD yang tidak mengusulkannya.

"Dewan jadi serba salah. Nanti kalau aspirasinya kita tampung, mereka akan menagih di kemudian hari," kata politisi Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan dana khusus untuk keperluan masa reses anggota DPRD yang berlangsung selama sepekan ini. Setiap anggota diberi alokasi dana berjumlah Rp 61 Juta. Dana tersebut bisa digunakan untuk keperluan kegiatan yang dilakukan anggota DPRD dengan konstituennya.

Bagi anggota DPRD yang membutuhkan dana tersebut, maka ia bisa langsung menghubungi Kesekretariatan DPRD. "Setiap anggota DPRD dapat Rp 61 Juta. Uangnya digunakan untuk bertemu warga paling banyak enam kali," ujar Sotar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com