Kalau dihitung, jumlah pagar yang dirusak sepanjang Jalan Otista Raya terdapat lebih dari lima titik. Pagar besi berjeruji yang berfungsi sebagai pembatas agar orang tidak menyeberang secara sembarangan itu kondisinya dipereteli dan bolong-bolong, misalnya di sepanjang jalur transjakarta di Jalan Otista Raya yang berhadapan dengan pusat bengkel motor.
Suhendar (47), pemilik warung sekitar bengkel di Kampung Melayu, mengatakan, hampir satu tahun pagar yang rusak dibiarkan tanpa perbaikan. Suhendar mengatakan bahwa kerusakan itu disebabkan ulah orang tak bertanggung jawab.
"Kalau pelaku pastinya saya kurang tahu, tetapi yang jelas enggak jauh-jauh dari sini. Nah, dia beraksinya yang jelas enggak berani siang, pasti malam," kata Suhendar, saat ditemui di lokasi, Jumat (15/5/2015) siang.
Menurut Suhendar, Jalan Otista Raya, khususnya sebelum Terminal Kampung Melayu, itu memang daerah ramai dengan penyeberang jalan.
Mereka bukan hanya warga sekitar, melainkan konsumen toko bengkel dan pekerja toko kawasan sekitar. Dalam kondisi ditutup rapat, lanjut dia, warga sudah kesulitan untuk menyeberangi jalan.
Dia mengatakan, ini menjadi alasan mengapa pagar jalur transjakarta itu sengaja dirusak. Suhendar mengatakan, kondisi ini sudah dilihatnya satu tahun belakangan.
"Jembatan penyeberangan juga jauh-jauh kan, satu di halte transjakarta Bidaracina, satu di terminal situ. Jaraknya kan jauh. Ya begitu, akhirnya biar bisa mencari yang gampang kan," ujar Suhendar.