Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Setuju APTB Hanya Melintas Hingga Batas Kota

Kompas.com - 24/05/2015, 11:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Benjamin Bukit menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah membuat disposisi nota dinas perihal keputusan kebijakan operasional angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB). Keputusannya, APTB hanya melintas hingga batas kota saja. 

"Jadi pak Gubernur itu disposisinya 'tindak lanjut sesuai dengan opsi sampai batas kota'. Tapi sampai batas kota untuk menghindari konflik, mereka bisa masuk sampai putaran balik terdekat, jadi tidak serta merta sampai batas kota terus langsung balik, itu bisa menimbulkan konflik traffic," kata Benjamin, di Rusun Pinus Elok, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015). 

Sehingga, bus APTB tetap bisa melintas di jalur transjakarta dan hanya bisa sampai wilayah Jakarta terakhir saja. Akan ada tiga lokasi yang menjadi tempat pemberhentian akhir APTB, yakni halte UKI Cawang, Lebak Bulus, dan Kalideres.

Mengacu pada daftar trayek yang dimiliki Dishubtrans DKI Jakarta, layanan APTB memiliki 21 trayek. Dari jumlah tersebut, 13 trayek melayani kawasan Bogor, empat trayek melayani Bekasi, dua trayek melayani Tangerang, dan dua lagi melayani Ciputat. Dengan demikian, akan ada 17 trayek (13 Bogor 4 Bekasi) yang akan berhenti hanya sampai di halte UKI Cawang.

"Misalnya dia (APTB) dari Bogor terus ke Jakarta logikanya batasnya sampai Cawang dia balik. Nah cuma tidak begitu sistemnya. Maunya pak Gubernur masuk ke jalur transjakarta dulu, pada puteran terdekat misalnya ada putaran balik, baru balik. Cari putaran balik paling dekat, putar balik deh," kata Benjamin.

Sebagai langkah selanjutnya, kata Benjamin, Dishubtans DKI akan memanggil seluruh operator APTB untuk menyampaikan keputusan Basuki tersebut. "Kemudian baru kami kasih pemahaman bahwa anda (operator) harus begini, begini. Nanti kami undang 6 operator, Organda, dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), kalau sudah ada kesepakatan, baru kami trial (ujicoba)?," kata Benjamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com