Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Ijazah Palsu, Kemenristek Dikti Periksa Pangkalan Data Perguruan Tinggi

Kompas.com - 26/05/2015, 16:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi terus melakukan pencegahan terkait peredaran ijazah palsu. Salah satunya dengan melakukan pengecekan di data perguruan tinggi yang dimiliki oleh Kemenristek Dikti.

"Di pangkalan data pendidikan tinggi, kami lagi lacak pendidikan tinggi-pendidikan tinggi. Kalau dilihat ada yang aktif dan nonaktif. Yang nonaktif ini akan kami cek ulang semuanya," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Sementara itu, Menteri Nasir juga memastikan tidak akan luput soal perguruan tinggi yang aktif. Ia menyebut akan mengecek perguruan tinggi tersebut terkait keabsahan izin yang dimiliki selama ini. "Kami akan cek juga. Jadi itu langkah awal pengawasan," tambahnya.

Menteri Nasir mengatakan bank data tersebut dibangun untuk mencegah ijazah palsu dan proses perizinan pendidikan yang tidak sesuai. Selain itu, bank data yang dimaksud Menteri Nasir dipastikan tidak dapat diganggu gugat oleh orang sembarangan kecuali yang memiliki otoritas.

"Dalam pencegahan (ijazah palsu dan pendidikan abal-abal), kami sudah membangun pangkalan data pendidikan tinggi itu. Kami akan tingkatkan sistem informasi pendidikan tinggi-pendidikan tinggi tersebut supaya tidak bisa dibongkar, kecuali dapat otoritas," ujar Nasir.

Menteri Nasir memastikan pihaknya akan terus melakukan sidak ke beberapa kampus yang diduga melakukan praktik jual beli ijazah palsu dan melakukan praktik pendidikan yang tidak sesuai dengan peraturan. Hasil sidak tersebut akan ditindaklanjuti ke polisi.

Sebelumnya, Kemenristek Dikti melaporkan Universitas Berkley yang bertempat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta ke Bareskrim Polri. Perguruan tinggi tersebut diduga memalsukan ijazah dan menyelenggarakan pendidikan yang tidak sesuai dengan peraturan perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com