Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Wapres Putuskan LRT Jakarta Pakai Rel Kecil 1067 Milimeter

Kompas.com - 01/07/2015, 20:02 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan dukungan pemerintah pusat akan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Light Rapid Transit (LRT) di Jakarta. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wapres memutuskan bahwa LRT Jakarta nantinya akan menggunakan narrow gauge (rel) kecil berukuran 1067 mili meter.

"Setuju, termasuk Pak JK langsung putuskan Jakarta LRT kita gunakan narrow gauge 1067," kata Basuki di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Pada hari ini, Basuki mengikuti rapat pembangunan infrastruktur di Kantor Wapres. Hadir sejumlah menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Menurut Basuki, narrow gauge 1067 merupakan rel yang tergolong sempit. Pemerintah berencana menggunakan rel ukuran 1067 mm karena menyesuaikan rel MRT serta kereta api.

"Supaya interchange kereta, bisa saling masuk, MRT sudah 1067, kereta api sudah 1067, masak mau diganti semua gara-gara kita LRT jadi lebar? Ini kan bukan mobil, kalau mau parkirin kereta merusak stooring kan mesti sama-sama," tutur Basuki.

Sementara itu, pihak pengembang, yakni PT Adhi Karya sebelumnya mengusulkan agar LRT Jakarta nantinya dibangun di atas rel yang lebar, yakni 1435 mili meter.

"Karena ada usulan beberapa, Adhikarya itu pengen yang wide 1435 mm, kita enggak butuh rel yang lebar, kita butuh yang sempit aja yang LRT kita," kata Basuki.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan peletakan batu pertama proyek LRT dilakukan tahun ini. Proyek pembangunan pola transportasi massal di Ibu Kota itu akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk membangun infrastruktur bawah.

Sementara itu, BUMN dan BUMD yang ikut dalam proyek itu akan mengoperasikan LRT dan mendapat keuntungan dari pembelian tiket. Rencananya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menggandeng perusahaan Jepang untuk pengadaan LRT ini dan perusahaan Tiongkok untuk menggarap infrastruktur di bawah rel.

Pemprov DKI Jakarta akan membangun tujuh rute LRT dengan depo utama berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketujuh rute yang akan dibangun ialah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). Untuk membangun semua rute itu, dibutuhkan biaya sebesar Rp 30 triliun. Anggaran yang dibutuhkan untuk tiap satu rute adalah sekitar Rp 7,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com