Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pilih Mantan Camat Jatinegara Jadi Kadishubtrans DKI

Kompas.com - 03/07/2015, 16:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kali pertama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI bukan berasal dari pejabat internal.

Ia justru memilih Andri Yansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Jatinegara, Camat Cipayung, dan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur menjabat sebagai Kadishubtrans DKI menggantikan Benjamin Bukit. 

"Saya selama ini ganti Kadishub, orang dalam naik (jabatan), naik lagi, naik lagi, kok enggak pernah ada yang beres, sama semua tipenya, ya sudah saya pilih orang luar saja (jadi Kadishubtrans). Saya saja bisa jadi Kadishub kok," kata Basuki saat melantik pejabat eselon II, III, dan IV, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (3/7/2015).

Basuki mengakui lebih mementingkan hasil kerja dibandingkan dengan latar belakang pejabat itu. Hal itu ia lakukan saat dahulu ia memilih Ika Lestari Aji yang sebelumnya merupakan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.

Basuki mengatakan, perlu ada gebrakan untuk memilih pejabat. Jika tetap menggunakan cara lama, seperti latar belakang teknik harus menjadi kepala dinas teknis, maka Jakarta tidak akan berkembang.

Menurut Basuki, untuk menjadi Kadishubtrans DKI hanya perlu keberanian mencabut trayek angkutan umum yang kerap mengetem di pinggir jalan.

"Kalau ada angkot ngetem tinggal tegur saja, tiga kali ditegur masih bandel, cabut trayeknya saja, itu yang membuat pengusaha angkot bangkrut. Dishub juga harus jadi preman tanda kutip sebagai preman parkir meter," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan keinginan awalnya untuk mencopot jabatan Pargaulan Butar-Butar sebagai Wakil Dishubtrans DKI. Namun, ia mengaku mendapatkan pejabat yang cocok menduduki posisi tersebut.

"Ya sudah kita lihat saja Pak Butar-Butar berani tidak menindak bawahannya. Karena selama ini saya memonitor radio Dinas Perhubungan, tidak pernah saya dengar ada atasan yang menegur anak buahnya. Kalau ada (bawahan) yang ngeyel, buang saja, Pak," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com