Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Rampok Toko Baju, Komplotan Perampok Jarah Sekolah Keperawatan

Kompas.com - 10/07/2015, 10:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Perampokan kembali terjadi di Kota Bekasi. Kali ini, komplotan perampok menjarah Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo mengatakan sebenarnya sasaran awal komplotan adalah toko baju yang berada di Bantargebang.

"Niat awalnya bukan merampok STIK Mitra Keluarga, tapi mereka mau merampok toko busana," ujar Siswo ketika dihubungi, Jumat (10/7/2015).

Siswo mengatakan komplotan perampok tersebut berjumlah lima orang yaitu Heri (45), Prasetyo (24), Sahril (25), Gilang, dan Rudi. Mereka beraksi Kamis dini hari kemarin.

Siswo mengatakan mereka membatalkan niat untuk mencuri toko baju karena melihat banyaknya penjaga keamanan di sekitar toko tersebut. Mereka akhirnya mengarahkan mobil ke Jalan Pengasinan, Bekasi Timur.

Kebetulan, STIK Mitra Keluarga berada di jalan tersebut. Salah seorang perampok, Prasetyo, akhirnya mengajak rekan-rekannya untuk melanjutkan aksinya di sekolah keperawatan itu. Mobil yang mereka bawa pun diparkir tidak jauh dari sekolah tersebut.

"Orang yang masuk ke sekolah ada empat orang, satu orang menjaga mobil," ujar Siswo.

Perampok yang masuk adalah Heri, Sahril, Gilang, dan Rudi. Di dalam sekolah itu juga terdapat penjaga keamanan. Namun komplotan tersebut masuk dengan cara memanjat dinding belakang.

Sehingga, mereka masih bisa meringkus para satpam yang menjaga sekolah tersebut. "Mereka melumpuhkan penjaga dengan alat kejut listrik kemudian mengikatnya," ujar Siswo.

Dalam aksinya, komplotan ini membawa empat unit laptop, empat monitor LCD, dan empat CPU. Rencananya, barang-barang tersebut akan dijual ke penadah.

Akan tetapi, kata Siswo, polisi menangkap sebagian dari mereka sebelum barang-barang tersebut dijual. Tiga perampok yaitu Heri, Pras, dan Sahril berhasil ditangkap sementara sisanya, Gilang dan Rudi masih buron.

"Saat ditangkap Pras dan Sahril malah melakukan perlawanan. Petugas sudah memberi peringatan namun dihiraukan. Akhirnya, terpaksa kakinya kita tembak," ujar Siswo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com