"Sampai kita merasa mereka punya SOP yang bagus. Selama kita merasa enggak puas kalau ada SOP ada disaster gitu, izin rute yang baru kita enggak kasih. Sama kayak Lion," kata Jonan saat menyambangi Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Sabtu (11/7/2015) malam.
Saat ke Bandara Soetta, Jonan juga sempat melawat ke Sentra Operasi Garuda Indonesia. Dalam kunjungannya ia bertanya kembali ke jajaran direksi Garuda Indonesia perihal perkembangan SOP delayed management.
"Nanti kalau sudah, presentasi ke kita ke Ditjen Perhubungan Udara supaya jadi catatan apa yang kurang. Nanti pasti sampai ke saya. Nanti Pak Dirutnya saya tanya. Kalau ada sistemnya down semua, apa yang harus ditangani? Siapa mengerjakan apa? Apa dan bagaimana? Kan gampang pertanyaannya cuma lima," kata Jonan.
Dia juga tak mau tahu soal ada atau tidaknya SOP delayed management yang dimiliki Garuda Indonesia. Sebab, saat kejadian pada Minggu (5/7/2015) sistem penerbangan sempat terganggu.
"Saya enggak mau lihat bukti dokumennya. Buktinya begini, sekarang perbaiki presentasi lagi. Faktanya berantakan. Mau alasan kabelnya putus, wifinya mati, terserah," katanya.
Jonan mengatakan selama belum ada kesepakatan soal aturan tersebut, pihaknya tidak akan mengeluarkan izin rute baru dari maskapai tersebut. Jonan juga tak ambil pusing apakah kebijakannya berdampak pada maskapai.
"Izin rute tambahan enggak dikasih. Terserah mau rugi mau untung bukan urusan saya," kata Jonan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.