Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Berenang, Kevin Tersedot Mesin Pompa Kolam di Citra Gran Cibubur

Kompas.com - 13/07/2015, 15:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang bocah laki-laki bernama Kevin Manurung dilaporkan tersedot mesin pompa di kolam renang Family Park Citra Gran Cibubur, Jalan Kompleks Nusa Dua Gran, Jatisampurna, Bekasi.

Perlu waktu hingga tujuh menit untuk menyelamatkan bocah ini dari dalam kolam. Kejadian ini diungkapkan Ronald Manurung melalui posting-an dalam akun Facebook-nya, Jumat (10/7/2015). [Baca: Family Park Citra Gran Cibubur Mengaku Tanggung Biaya Pengobatan Kevin]

Ronald bercerita, saat kejadian, anaknya, Kevin, saat itu sedang berenang. "Anak kami, Kevin Manurung, sedang berenang di Club Citra Gran Cibubur. Tiba-tiba tersedot pompa sirkulasi yang kami yakini salah waktu operasi. Butuh waktu tujuh menit sampai bisa diangkat dari dasar kolam renang, setelah pompa dimatikan. Pelajaran berharga bagi pengelola Club Citra Gran supaya tidak terulang kejadian bagi pengunjung lainnya," kata Ronald melalui akun Facebook-nya, Jumat (10/7/2015) pukul 15.20.

Kicauan Ronald di jejaring sosial itu juga disertai foto Kevin yang tampak dalam perawatan di rumah sakit.

Kevin tampak dipasangi selang pernapasan dan tengah terbaring di bangku perawatan. Tubuh bagian depan bocah itu tampak merah seperti lecet.

Dalam kicauan berikutnya, Ronald mengatakan, Kevin sudah diperbolehkan pulang. "Kevin sudah diizinkan pulang. Nanti akan kontrol dua hari lagi. Istirahat dalam tiga hari ini, mudah-mudahan sudah bisa kembali beraktivitas. Terima kasih atas semua perhatian dan doanya," tulis Ronald lagi pada hari yang sama pada pukul 17.54.

Ronald kemudian melakukan pertemuan dengan pihak pengelola kolam renang Family Park. Pengelola disebutnya mengakui ada kekurang hati-hatian dalam mengoperasikan pompa sirkulasi.

"Dari hasil pertemuan dengan tim pengelola hari ini, sudah dipastikan memang ada kekuranghatian pengelola menghidupkan pompa untuk sirkulasi utama. Alasannya karena sudah tiga minggu terakhir ini kondisi air dari WWTP yang menjadi sumber air kolam renang kurang bagus. Pengelola memutuskan memutar ulang dengan cara filter air kolam yang sama. Mereka tidak menyadari risiko yang bisa timbul dengan cara ini. Akhirnya, mulai hari ini, pengelola kembali menggunakan air dari WWTP," ujar Ronald pada Sabtu (11/7/2015) pukul 17.41.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Seksi (Kasie) Family Park, Yasinta, membenarkan mengenai kejadian tersebut.

"Memang ada kejadian ananda Kevin pada Jumat siang itu tenggelam dan pingsan," kata Yasinta kepada Kompas.com, Senin (13/7/2015).

Namun, Yasinta belum dapat membeberkan kronologi kejadian lengkapnya. Sebab, pihak Family Park tengah melakukan penyelidikan.

Kendati begitu, menurut dia, pada saat kejadian, Kevin dengan beberapa teman sedang berenang sambil bermain bola sekitar pukul 12.00.

Saat itu, pihak Family Park tengah melakukan filterisasi air di kolam. Mendadak, terjadi kasus tersedotnya Kevin. Yasinta belum menyimpulkan apakah proses filterisasi itu berbahaya atau tidak jika dilakukan pada saat ada perenang di kolam.

"Itu teknis ya. Memang kita sedang selidiki lagi. Seperti biasa, filterisasi itu rutin kita lakukan," ujar Yasinta.

Yasinta mengatakan, selama 15 tahun tempat tersebut beroperasi, ini adalah kejadian pertama. Penyelidikan perlu dilakukan untuk mengetahui apa penyebab pasti kejadian tersebut.

"Dari kasus ini, kami mau lihat kenapa bisa terjadi. Kalau ada kesalahan prosedur, human error, atau kelalaian, pasti akan kita tindak," kata Yasinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com