JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan-jalan protokol di Jakarta dipastikan akan steril dari aktivitas takbir keliling menjelang Idul Fitri 1436 H. Sterilisasi itu untuk menghindari penumpukan sehingga menyebabkan kemacetan di jalan utama tersebut.
"Kendaraan-kendaraan yang akan mungkin merayakan takbir tidak boleh di sepanjang jalur protokol," kata Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo kepada Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/7/2015).
Koordinasi akan dilakukan dengan tiap-tiap satuan lalu lintas wilayah untuk mencegah warga yang ingin takbiran dan masuk jalur protokol, terlebih lagi bagi mereka yang menggunakan sepeda motor tanpa helm dan menumpang mobil bak terbuka.
"Kami berkoordinasi dengan tiap-tiap satlantas wilayah apabila ada iring-iringan kendaraan takbir keliling, baik itu menggunakan sepeda motor tanpa helm, menggunakan bak terbuka, bus, atau metromini, kopaja, dengan penumpang di atas kap mobil, tetap kami kembalikan lagi ke arah dia datang," ujar Ipung.
Untuk memantau jalur protokol, polisi juga mendirikan pos di sepanjang persimpangan jalan protokol, mulai dari Bundaran Senayan hingga Harmoni. Setiap pos dijaga oleh delapan polisi. (Baca: Sani: Tak Boleh Larang Umat Muslim yang Ingin Takbir Keliling)
"Tiap-tiap pos tersebut akan mengarahkan kendaraan untuk jalan dan tidak berhenti di tempat tersebut," kata Ipung.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menggelar rapat dengan sejumlah instansi, seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia, untuk membahas takbir keliling.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa masyarakat diimbau untuk tidak melakukan takbir keliling. (Baca: Ahok: Yang Bawa Motor Enggak Boleh Takbiran Kata Polda)
"Kami mengimbau agar, sedapat mungkin, kegiatan takbir dilakukan dengan tidak mobile, tidak dilaksanakan di jalan," kata Tito.
Mereka yang ingin merayakan malam takbiran dianjurkan untuk melakukannya dengan tertib, khidmat, dan khusyuk, seperti di masjid, mushala, dan lapangan yang sudah disediakan.
Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1436 H pada Kamis sore ini. Namun, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada Jumat (17/7/2015), setelah tiga kriteria terpenuhi sesuai Hisab Hakiki Wujudul Hilal. (Baca: PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri 17 Juli)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.