Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Kandas, Dua Turis Terdampar di Pulau Lancang Kecil Selama 15 Jam

Kompas.com - 18/07/2015, 13:03 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga negara asing dan warga negara Indonesia terdampar di Pulau Lancang Kecil, Kepulauan Seribu, selama sekitar 15 jam akibat kapal yang mereka tumpangi kandas di sekitar pulau itu, Jumat (17/7/2015).

"Ada kapal yang kandas di sekitar Pulau Lancang Kecil. Dua awak kapal telah dievakuasi dalam keadaan selamat," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Andi Herindra melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (18/7/2015).

Menurut Andi, pasangan Lago Richard Lois dan Aning Wulandari itu bertolak dari Pulau Laki menuju Pulau Tengah, Kamis (16/7/2015) pukul 12.40 WIB. Rencananya, mereka akan berlabuh di Pulau Tunda.

Namun, di tengah laut, terjadi kerusakan mesin sehingga kapal mati total, Jumat sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu kondisi cuaca di perairan tersebut buruk dan ketinggian ombak diperkirakan mencapai 4 meter.

Akibatnya, kapal itu pun terbalik dan kandas di sebuah karang besar di antara Pulau Tengah dan Pulau Panjang, tepatnya di bagian selatan Pulau Lancang Kecil.

Lago dan Aning berhasil berenang ke pulau dan langsung menghubungi teman mereka di Batam dengan alat komunikasi yang ada.

"Sebelum dievakuasi, korban sempat menghubungi temannya di Batam. Lalu, teman korban menghubungi anggota yang bertugas," terang Andi.

Namun, akibat kendala cuaca, evakuasi kedua korban oleh tim Baharkam Polri menggunakan kapal Kolibri 4015 dan perahu karet baru tiba sekira pukul 21.00 WIB. Korban pun langsung dilarikan ke Pantai Mutiara menggunakan kapal Rajawali.

Kondisi keduanya dinyatakan sehat. Sementara kapal mereka, yang dinamai Boracio, masih terdampar di Pulau Lancang Kecil.

"Jika tidak ada kendala cuaca dan ombak, siang ini kapalnya sudah bisa dievakuasi," tutur Andi.

Terkait kecelakaan itu, Andi mengimbau wisatawan yang berencana ke Kepulauan Seribu agar lebih waspada, khususnya terhadap cuaca yang saat ini sedang tidak bersahabat.

"Jika tidak memungkinkan untuk berlayar, sebaiknya tidak usah memaksakan diri melanjutkan perjalanan. Langsung putar haluan dan hubungi anggota kami yang ada di pos terdekat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com