Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Warga Cipinang Muara Setuju Gereja Dibongkar

Kompas.com - 24/07/2015, 20:46 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski spanduk peringatan yang terpasang mengatasnamakan warga, tidak semua warga di Jalan Catur Tunggal RT 012/RW 001, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, yang terganggu dengan keberadaan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI). Bahkan beberapa di antaranya mengaku tidak tahu jika gereja tersebut akan dibongkar, Sabtu (25/7/2015) besok.

"Sejak dulu saya tidak pernah dengar ada warga yang mengeluhkan keberadaan gereja ini. Entah sejak kapan mulai ada yang seperti itu," kata Rukmono (71), salah satu warga lama di kawasan tersebut, Jumat (24/7/2015).

Menurut Rukmono, bangunan yang menjadi tempat ibadah tersebut semula merupakan rumah warga. [Baca: Pendeta GKPI: Segala Sesuatu Bisa Terjadi dalam 24 Jam]

Namun, setelah kepemilikan bangunan berpindah tangan, fungsinya pun ikut berganti. "Seingat saya, ini dulunya rumah biasa, terus dijual. Nah, yang beli lalu jadikan ini gereja," kata Rukmono.

Sementara itu, Agung (35), warga yang bermukim tepat di depan gereja, tidak terlalu protes dengan berdirinya rumah ibadah di depan kediamannya.

Menurut pria yang lahir pada tahun 1978 itu, sejak dulu, dia tidak terganggu dengan aktivitas ibadah jemaat gereja. "Saya sih enggak protes dengan adanya gereja, tetapi kadang-kadang (yang) parkir banyak banget. Jadi warga lain susah lewat karena ini kan gang kecil," ujarnya.

Saat ditanya mengenai persetujuannya jika gereja harus dibongkar, Agung menyerahkan keputusan itu kepada pemerintah. "Kalau saya sih, sesuaikan kebijakan dari pemerintah saja. Namun, kalau bisa, ada solusi terkait keputusan yang dibuat," ucap dia.

Sementara itu, warga lainnya, Wenti (43), tidak ambil pusing terkait rencana pembongkaran gereja oleh pemerintah. Wenti juga mengaku belum tahu, kapan rencana pembongkaran tersebut direalisasikan.

"Serius dibongkar? Saya belum tahu tuh. Pantas, sering ada yang datang pada hari biasa. Biasanya kan ramai tiap Minggu saja," ucap dia.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur menegaskan bahwa bangunan yang dianggap ilegal itu harus segera dibongkar. Sebab, GKPI dinilai melanggar perda Provinsi DKI tentang izin mendirikan bangunan (IMB) dan peraturan bersama menteri agama dan mendagri tahun 2006 tentang pendirian tempat beribadah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Megapolitan
MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com