Tak hanya pegawai BLUD, para pawang, pekerja, serta pengurus hewan-hewan juga menyambut meriah pernyataan Basuki tersebut. Sebab, tak sedikit pegawai TMR yang khawatir ketika Basuki banyak memasukkan pengusaha ke dalam Dewan Pengawas BLUD TMR.
Adapun konglomerat yang juga pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir, ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR.
"Saya kira tidak ada tempat di dunia yang sehebat Indonesia. Di tengah Ibu Kota ada lahan seluas 147 hektar. Mana ada kebun binatang begitu luas? Jangan salah paham kepada saya, seolah-olah kami mau swastakan. Tidak ada Ragunan diswastakan," kata Basuki seusai menerima sepasang jerapah hibah dari Taronga Zoo Sydney, di TMR, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Basuki mengatakan, pihak swasta hanya berperan dalam corporate social responsibility (CSR). Dengan kata lain, pihak swasta hanya menjadi penyumbang sejumlah dana untuk mengembangkan TMR.
Nantinya, kata Basuki, TMR akan dikembangkan menjadi kebun binatang kelas dunia dan memiliki konsep hiburan bagi semua warga.
"Kalau saya lihat konsep pembangunan kebun binatang di Korea Selatan dan Singapura, mereka menggabungkan kebun binatang dengan taman bermain, seperti Dufan. Namun, taman bermain itu tidak mengganggu binatang," kata Basuki.
Selain itu, dia melanjutkan, mekanisme pengelolaan TMR bukanlah build, transfer, dan operate (BTO) oleh pihak swasta. Pihak swasta, kata Basuki, hanya melaksanakan "build" dan "transfer"-nya saja.
Setelah pihak swasta membangun serta memberikan aset TMR kepada DKI, maka TMR-lah yang akan mengelola kebun binatang tersebut.
"Uangnya dimasukkan (untuk) subsidi kebutuhan di sini. Tiket masuk juga tidak akan dinaikkan agar seluruh masyarakat bisa menikmati. Di sini, sewa kuda dan beli suvenirnya masih mahal," kata Basuki.
TMR saat ini memiliki 2.025 satwa, yang 80 persen merupakan satwa khas Indonesia. Mamalia 581 ekor, burung 757 ekor, reptil 218 ekor, ikan 199 ekor, dan terdapat 20.000 jenis pohon. Beberapa satwa juga berhasil berkembang biak, seperti harimau dan gajah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.