Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak PKL di Pademangan Dianggap Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Jakarta

Kompas.com - 19/08/2015, 22:19 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), ditertibkan petugas Satpol PP Jakut, Rabu (19/8/2015). Tiga lokasi lapak PKL di Jalan Budi Mulia, Jalan Pademangan V, dan Jalan Pademangan Raya itu, dianggap sebagai penghambat saluran air (drainase) yang kerap menyebabkan banjir.

"Keberadaan lapak ini menyumbat drainase yang lebarnya sekisar 1-2 meter. Ini merupakan salah satu penyebab banjir," ujar ujar Kasatpol PP Jakut Iyan Sophian Hadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2015).

Rinciannya, kata Iyan, ada 105 lapak PKL yang ditertibkan karena dibangun di atas drainase. Selain berdiri di atas saluran air, sebagian besar PKL juga menjadikan lapaknya sebagai tempat tinggal. Sehingga, beberapa bangunan terbuat dari bangunan semi permanen.

"Tak hanya bangunan semi permanen. Mereka (PKL) juga marak melakukan pencurian listrik," ungkap Iyan.

Sebagian besar PKL, lanjut Iyan, menjual makanan, minuman ringan, rokok serta jajanan anak-anak berbagai kemasan. Imbasnya, drainase pun menjadi tersumbat dan dipenuhi sampah  organik dan non organik.

"Drainasenya mampet sampah sampah. Selain itu, susah dibersihkan, karena tertutup lapak pemilik PKL," bebernya.

Terkait pembongkaran lapak tersebut, mantan Camat Kemayoran, Jakarta Pusat itu meyakini, jika pihaknya telah mensosialisasikan kepada para PKL. Hal itu sesuai dengan Peraturan daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Tak hanya itu, pihak Satpol PP juga telah mengirimkan Surat Perintah Bongkar (SPB) ke ratusan pemilik lapak.

"Sudah disosialisasikan, tapi, tidak diindahkan. Jadi, terpaksa kita bongkar paksa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com