Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Haru Setelah Wen Wen Sempat Hilang Saat CFD

Kompas.com - 06/09/2015, 11:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah keramaian saat hari bebas kendaraan bermotor atau car free day, Minggu (6/9/2015) pagi, Lily (47) bersama seorang anak perempuannya berlari dengan raut wajah cemas ke Polsubsektor Thamrin atau pos polisi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Sesampainya di sana, Lily tergesa-gesa melapor bahwa ia kehilangan keponakannya yang bernama Wenaldo (11) atau Wen Wen di area car free day.

Lily bercerita, dia bersama anak perempuannya kehilangan Wen Wen saat berfoto bersama dengan mengambil latar belakang Patung Selamat Datang. Wen Wen sempat difoto sendiri, kemudian Lily memotret anaknya. Setelah itu, Wen Wen tak terlihat.

"Keponakan saya itu baru kali pertama ke car free day. Dia dari Bogor, saya ajak jalan-jalan. Habis foto, meleng bentar, tahu-tahu hilang," kata Lily kepada Kompas.com sambil terbata-bata.

Seusai mendapat laporan tersebut, Ajun Komisaris Ponco selaku Kanit Penerangan Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Ditlantas Polda Metro Jaya langsung menyampaikan pengumuman tentang anak hilang melalui pengeras suara.

Ada dua speaker yang dipasang di dua titik area car free day. Satu speaker mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman, dan satunya mengarah ke Jalan MH Thamrin. Setelah selesai melapor, Lily dan anaknya keluar dari pos polisi untuk memeriksa kembali ke tempat terakhir bersama Wen Wen.

Tidak sampai sepuluh menit, ada tiga orang yang mendatangi pos polisi sambil membawa seorang anak kecil yang mengenakan kacamata dan kaus merah. Anak itu menangis. Mereka diterima oleh petugas polisi, dan akhirnya diketahui bahwa dia adalah Wen Wen.

"Kami enggak dengar pengumuman di speaker, tetapi tadi pas ketemu, dia lagi menangis sambil teriak, 'Cici di mana.' Pas kami tanya, ternyata dia hilang. Kami tanya ada nomor HP apa enggak, dia juga lupa. Ya sudah, kami bawa ke kantor polisi," kata Beta (22), salah satu dari tiga orang yang membawa Wen Wen.

Setelah dipastikan bahwa anak kecil itu adalah Wen Wen, Ponco kembali menyampaikan pengumuman lewat pengeras suara bahwa sang anak telah ditemukan. Mendengar pengumuman itu, Lily bergegas kembali ke pos polisi.

Wen Wen yang sedang menangis langsung dipeluk oleh Lily dan anak perempuannya. Lily pun berusaha menenangkan Wen Wen dengan dibantu oleh beberapa perempuan polisi yang berjaga di sana.

Wen Wen mengaku salah mengikuti orang, yang dia kira anak perempuan Lily, karena pakaiannya mirip. Wen Wen berjalan sampai ke kawasan seberang Menara BCA sebelum ditemukan oleh tiga orang yang melihatnya menangis.

Proses pencarian Wen Wen relatif cepat. Menurut Ponco, peristiwa anak hilang saat car free day kerap terjadi. Ada yang hilang sejak pagi dan baru ditemukan menjelang car free day berakhir padapukul 11.00 WIB.

Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, anak hilang dibawa oleh warga ke pos polisi setelah mendengar pengumuman dari speaker. Ponco mengimbau agar setiap orangtua ataupun mereka yang membawa anak kecil saat car free day selalu memegang tangan sang anak, terutama saat CFD sudah semakin ramai.

"Jangan sekali-kali lepas tangannya. Kalau tidak, ya ada kemungkinan bisa hilang seperti Wen Wen ini," ujar Ponco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com