Kepala Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan antrean kendaraan di sekitar kawasan tersebut dan di jalan tol, yaitu acara Pra Munas Partai Keadilan Sejahtera di Bumi Perkemahaan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur dan masyarakat yang hendak pergi ke tempat wisata di Bogor dan sekitarnya.
"Kami dapat laporan acara itu diikuti sekitar 3.000 orang, itu salah satu faktor yang menyebabkan kepadatan," kata Sutimin saat dihubungi di Jakarta, Minggu siang.
Kegiatan itu, kata Sutimin, menyebabkan petugas kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas, seperti buka tutup jalan. Hal ini untuk mengurai kemacetan di sekitar kawasan Buperta. Namun, buka tutup jalan diakui berimbas pada jalan-jalan lainnya. Ini karena pada akhir pekan, Sutimin mengakui volume kendaraan juga cukup tinggi.
"Volume kendaraan yang tinggi pada akhir pekan, terutama ke tempat-tempat wisata. Di jalan ke arah Cibubur ada tempat wisata seperti Taman Mini itu banyak juga kendaraan menuju sana," tutur Sutimin.
Menurut Sutimin, kendaraan yang akan memasuki Taman Mini Indonesia Indah pada hari ini mencapai 15.000 kendaraan. Belum lagi jumlah kendaraan di jalan menuju Bekasi, Jawa Barat, sedang dalam perbaikan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kawasan Cimanggis, Cibubur, Taman Mini dan sejumlah ruas tol di Jakarta macet total. Kemacetan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Hingga pukul 15.30 WIB, volume kendaraan terus bertambah padat, menyebabkan antrean semakin panjang. Kepadatan terlihat sejak Pintu Tol Cimanggis hingga Pintu Tol Kuningan.
Sementara itu, dari arah sebaliknya, kendaraan mengante sepanjang 40 kilometer dari pintu tol Semanggi hingga pintu keluar Tol Cibubur yang mengarah ke Bumi Perkemahan Cibubur dan Taman Bunga Wiladatika.
Antrean kendaraan tidak hanya terjadi di Jalan Tol Jagorawi, melainkan juga di jalur-jalur utama non-tol, seperti Jl Raya Transyogie, Jl Raya Hankam, Jl Raya Taman Mini, dan kawasan Taman Bunga Wiladatika mengarah ke Cisalak, dan Arundina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.