Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pembongkaran, Puing Kios Pasar Karang Anyar Diburu Pemulung

Kompas.com - 17/09/2015, 13:06 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembersihan puing sisa pembongkaran kios yang ada di pinggir pasar Karang Anyar terus berlangsung hingga Kamis (17/9/2015) ini. Sejumlah petugas dari Suku Dinas (Sudin) Kebersihan Kota Madya Jakarta Pusat tampak sibuk mensterilkan area Jalan Buntu Karang Anyar. Di tempat itu, puing bata, balok kayu, hingga tripleks berserakan.

"Masih melanjutkan yang kemarin, kemarin sehabis pembongkaran (puing-puing) belum bisa terangkut semua. Belum tahu berapa lama, tetapi yang pasti nanti sampai bersih semua," kata Manto, salah satu petugas Sudin Kebersihan Kota Madya Jakarta Pusat yang ditemui Kompas.com di lokasi pembongkaran.

Jalan Buntu Karang Anyar tampak lapang, meski masih diselimuti puing-puing sisa pembongkaran kios Pasar Karang Anyar pada Rabu (16/9/2015) kemarin.

Beberapa pedagang dan warga juga masih ramai menyaksikan proses pengangkatan puing-puing.

Satu buldoser tampak dikerahkan Sudin Kebersihan Kota Madya Jakarta Pusat untuk mengumpulkan puing-puing itu dari jalan. Sejumlah truk juga disediakan untuk mengangkut puing-puing yang sudah dikumpulkan buldoser.

Tak hanya petugas dari Sudin Kebersihan, beberapa pemulung tampak pula, hilir mudik di lokasi pembongkaran.

Dengan menyandang sebuah karung kosong, mereka menyisir berbagai sisi jalan yang masih dipenuhi puing-puing.

"Biasanya saya memang ngincer tempat-tempat atau bangunan habis pembongkaran buat nyari-nyari besi, atau rongsokan yang ketimbun. Semua saya ambil deh," kata Yahdi, salah satu pemulung yang ditemui di lokasi.

Sementara itu, sejumlah petugas satpol PP juga terlihat berjaga di sekitar pasar. Sesekali mereka ikut menertibkan sepeda motor ataupun bajaj yang berhenti lama di sekitar lokasi karena menghalangi akses masuk keluar buldoser dan truk pengangkut puing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com