Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Commuter Line 8 Gerbong Akan Segera Dihilangkan

Kompas.com - 20/09/2015, 11:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) merencanakan akan segera menghilangkan rangkaian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dengan formasi delapan gerbong. Nantinya, kereta-kereta yang ada akan dilebur ke dalam rangkaian dengan formasi 10 atau 12 gerbong.

Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadilla menyebut saat ini jumlah rangkaian KRL yang mereka miliki terdiri atas 10 rangkaian dengan formasi 12 gerbong; 17 rangkaian dengan formasi 10 gerbong; sedangkan sisanya rangkaian dengan formasi delapan gerbong.

"Rangkaian yang delapan ini secara bertahap akan kita jadikan 10 dan 12 (gerbong) kereta," kata Fadilla di Stasiun Juanda, Jumat (18/9/2015).

PT KCJ memang baru saja mengoperasikan KRL dengan formasi 12 gerbong. Rangkaian KRL tersebut diketahui sudah mulai beroperasi mengangkut penumpang sejak Rabu (/9/2015). Untuk tahap awal, hanya ada satu rangkaian kereta yang dioperasikan untuk melayani rute Jakarta Kota-Bogor.

Pengoperasian satu rangkaian KRL dengan formasi 12 gerbong itu sendiri tidak dilakukan dengan kesiapan panjang peron. Sebab, sebagian besar peron stasiun yang ada di rute Jakarta Kota-Bogor hanya mampu melayani rangkaian KRL dengan formasi 10 gerbong.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Komersial PT KAI Herlianto mengatakan, tujuan pengoperasian satu rangkaian kereta tersebut sebelum adanya kesiapan peron dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa saja pembenahan yang mesti dilakukan.

"Memang kita mengalami keterbatasan peron. Makanya kita operasikan keretanya sekalian uji coba untuk mengetahui apa saja kelemahan dan pembenahan yang perlu dilakukan," ujar Herlianto.

Data di PT KCJ menyebutkan ada sekitar 23 stasiun yang akan mengalami perpanjangan peron. Sebanyak 16 di antaranya ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Stasiun-stasiun tersebut berada di rute Bogor dan Bekasi. "Penambahan panjang peron rata-rata mencapai 40 meter," ujar Fadilla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com