Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mereka Beri Donasi untuk Sabang Merauke

Kompas.com - 22/09/2015, 20:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa donatur turut berpartisipasi dalam gerakan sosial rayakan perbedaan yang digelar Group of Digital Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (22/9/2015). Karena memiliki kesamaan visi, donatur-donatur itu memberikan sumbangsih pada program Sabang Merauke.

"Di Kementerian Desa itu ada yang namanya Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, itu menyangkut persoalan perbatasan. Nah kan harus ada dukungan pihak ketiga, bukan hanya pemerintah, dari pihak ketiga yang punya tujuan yang sama untuk membangun dan mengembangkan kawasan-kawasan perbatasan Indonesia menjadi lebih baik dari negara tetangga," ujar Koordinator Media Kementerian Desa Rusman, sebagai perwakilan Kemendesa yang memberikan donasi secara simbolis kepada Sabang Merauke.

Menurut Rusman, masyarakat di daerah-daerah perbatasan membutuhkan dukungan dari banyak pihak, bukan hanya pemerintah. (Baca: Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia)

"Mungkin dari yayasan ini (Sabang Merauke) bisa terpacu untuk sama-sama membantu dan mengembangkan daerah perbatasan," kata Rusman.

Ke depannya, Rusman berharap Sabang Merauke dapat mengembangkan programnya. "Saya lebih cenderung ke pemberdayaan masyarakat daerah-daerah tertinggal yang belum diberdayakan. Yayasan ini kalau ada program seperti itu lebih bagus, kayak misalkan memberikan pelatihan ke masyarakat," ucap Rusman.

Selain Kemendesa, beberapa pihak yang turut menjadi donatur antara lain Lippo Group, Paramount Enterprise, Tanoto Foundation, dan Berau Coal.

Kesamaan visi

Semua pihak memberikan donasi karena adanya kesamaan visi dan ingin mendukung adanya toleransi.

"Kita juga di Tanoto Foundation, melalui program-program kami, kami mencoba menyiapkan future leaders of Indonesia juga. Kami melihat kesamaan di sisi tersebut dengan Sabang Merauke," kata Head of Corporate Communication Tanoto Foundation Lestari Boediono.

Dengan adanya pertukaran pelajar yang diadakan Sabang Merauke, lanjut Lestari, peserta dapat meluaskan jejaring dan wawasan mereka bahwa Indonesia itu luas dan kaya.

Ia pun berharap agar semua pihak dapat berkontribusi dalam mendukung program tersebut.

"Kita harus bisa berkontribusi, setiap pihak melakukan bagiannya untuk melakukan kontribusi masing-masing. Dengan begitu pasti perubahannya bisa terjadi," tutur Lestari.

Donatur lainnya, Paramount Enterprise, menyebut tertarik menjadi donatur karena ide yang diusung Sabang Merauke. (Baca: Yenny Wahid: Ada Banyak Cara Rekatkan Perbedaan)

"Ide Sabang Merauke untuk membuat calon penerus bangsa ini supaya menghargai adanya perbedaan itu kan sangat luar biasa. Peran serta pemuda ini kita harapkan. Dengan adanya inisiatif ini kami sangat mendukung," kata President Director Paramount Enterprise Ervan Adi Nugroho.

Menurut Ervan, dengan adanya pengetahuan dan pengalaman tentang perbedaan yang dirasakan peserta program Sabang Merauke, kekuatan kebhinekaan Indonesia dapat semakin terjaga.  Oleh karenanya, negara akan lebih kuat dan perkembangan bisnis pun akan menjadi baik. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com