Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut MRT, Fasilitas Pejalan Kaki Pun Perlu Ditata

Kompas.com - 23/09/2015, 15:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan moda transportasi massal yang gencar dilakukan pemerintah di Jakarta dan sekitarnya menjadi langkah maju untuk memfasilitasi mobilitas warga. Namun, prasarana lain dalam sistem transportasi umum ini juga harus dibenahi agar semakin banyak orang tertarik menggunakan angkutan umum.

Alfred Sitorus dari Divisi Kampanye Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengapresiasi langkah pemerintah menambah jaringan moda transportasi massal di Jakarta dan kota sekitarnya. "Dengan beragam moda transportasi umum, masyarakat punya banyak pilihan angkutan di luar kendaraan pribadi," ucapnya, Selasa (22/9).

Sayangnya, infrastruktur penting, seperti jalur pejalan kaki, jalur sepeda, dan fasilitas parkir bagi pengguna angkutan massal, belum memadai. Trotoar sangat penting karena menjadi sarana berjalan kaki bagi pengguna angkutan umum sampai ke tempat tujuan.

"Perbaikan ketiga infrastruktur ini harus paralel dengan pembangunan moda baru transportasi massal. Kalau sistem sudah terbangun baik, ada harapan pengguna angkutan umum akan bertambah," katanya.

Dalam Pasal 25 Ayat 1 UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat.

KPBB adalah salah satu lembaga yang ikut menginisiasi hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jakarta. Tanggal 22 September merupakan peringatan HBKB internasional. HBKB memiliki semangat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dalam mobilitas warga.

Di lapangan, kondisi trotoar yang tersedia saat ini banyak yang tak prima. Bahkan, ada yang berlubang besar, seperti di tepi Jalan Sudirman, di ujung jembatan penyeberangan orang ke halte Polda. Beberapa trotoar juga diokupasi untuk berjualan, pangkalan ojek, dan parkir.

"Kalau jalan kaki di Jakarta mesti hati-hati. Kadang kala, jalan di trotoar malah diklakson pengendara sepeda motor. Ada juga trotoar yang dipakai untuk warung atau parkir sehingga saya harus berjalan di badan jalan," ujar Susi, warga Kemayoran yang bekerja di kawasan Harmoni.

Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, guna mendukung pengoperasian MRT, dinas memprogramkan penataan trotoar di Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin pada 2016. Penataan dilakukan, antara lain, dengan melebarkan trotoar.

"Lebar trotoar saat ini 2-4 meter. Dengan lebar itu, pasti ruangnya sudah habis untuk jalan keluar dan masuk stasiun MRT di bawah tanah. Perlu ada pelebaran menjadi 6-8 meter. Kami sudah mendesainnya" katanya.

Tahun ini, Dinas Bina Marga mengerjakan perbaikan dan pembangunan trotoar di beberapa tempat. Yusmada mengatakan, prioritas pembangunan trotoar yang bisa dikerjakan selama sisa waktu tiga bulan terdapat di kawasan Kota Tua, Setiabudi, Jalan Fachrudin, Jalan Suryopranoto, dan Jalan Diponegoro di depan RS Cipto Mangunkusumo.

"Kami mengganti format perbaikan jalan dan jalur pedestrian. Semula kami programkan per lokasi. Sekarang berupa penyediaan komponen. Hal ini supaya perbaikan bisa lebih cepat dan berdasarkan kebutuhan," ujarnya.

Jalur sepeda

Jalur sepeda juga sangat terbatas. Di Jakarta Pusat, jalur sepeda hanya tersedia di Jalan Diponegoro-Imam Bonjol. Jalur ini banyak dipakai warga pada hari Minggu, bersamaan dengan HBKB di Jalan Sudirman-Thamrin. Pada hari lain, jalur sepeda malah kerap digunakan oleh kendaraan bermotor.

Jalur khusus sepeda yang ada di wilayah Jakarta Selatan dalam kondisi kurang terawat. Warna hijau jalur sepeda yang ada di depan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, misalnya, sudah pudar. Jalur selebar 0,5 meter itu berada di sisi kiri jalan utama. Jalur sering diserobot pengemudi mobil dan motor. Pada pagi dan sore, pedagang makanan melintas sambil mendorong gerobak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com