Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penilaian Djarot terhadap Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 20/10/2015, 15:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berpendapat, pencapaian dalam pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla belum terlalu terlihat dalam jangka watu satu tahun ini. Akan tetapi, arah pembangunan ke depan mulai terlihat.

"Satu tahun ini masih terlalu singkat ya, terlalu dini dengan pencapaian yang sebetulnya masih belum kelihatan sama sekali dalam jangka panjang, tetapi yang penting ada harapan ke depan yang lebih jelas," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (20/10/2015).

Djarot menilai, duo Jokowi-JK memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan infrasktruktur yang berkaitan dengan transportasi. Misalnya, pembangunan mass rapid transit yang sedang dilakukan di Jakarta.

Selain itu, Djarot mengatakan, ada upaya pemerintah pusat untuk memberi perlindungan penuh terhadap masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan kartu-kartu sakti yang menjamin pendidikan dan kesehatan masyarakat. Semua hal itu, kata Djarot, adalah sesuatu yang harus diapresiasi selama satu tahun pemerintahan Jokowi-JK.

"Selain itu juga sudah mendorong masyarakat untuk tidak konsumtif dan punya keberanian yang cukup tinggi ketika pemerintah memutuskan mencabut subsidi harga BBM ya," ujar Djarot.

Selain mengenai kebijakan Jokowi-JK, Djarot juga berkomentar mengenai jajaran menteri yang berada dalam Kabinet Kerja. Menurut Djarot, perlu ada konsolidasi kuat dalam hubungan antarmenteri. Dia menyarankan kepada menteri-menteri Jokowi-JK untuk tidak membuka perdebatan di depan publik. Jika selisih paham terjadi, sebaiknya itu semua dilakukan dalam sebuah rapat internal.

"Sekarang kita bisa melihat masih ada, sedikit perdebatan di lapangan gitu. Sebaiknya kalau ada persoalan-persoalan yang sifatnya perbedaan pendapat yang tajam, lebih elok apabila disesuaikan dengan rapat-rapat kabinet supaya masyarakat itu tidak menilai kabinet terpecah," ujar Djarot.

Kompas Video Satu Tahun Jokowi - JK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com