Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Jangan Sampai Jalan Masuk ke Bantargebang "Di-police Line"

Kompas.com - 30/10/2015, 14:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi menilai pengambilalihan pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang dari PT Godang Tua Jaya oleh Pemerintah Provinsi DKI berpotensi menuai permasalahan hukum. 

"Yang kita khawatirkan itu kalau bermasalah hukum, jalannya di-police line. Karena Godang Tua sudah berinvestasi banyak di jalan masuk," kata Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jumat (30/10/2015).

"Makanya kami sudah menanyakan ke Dinas Kebersihan ada atau enggak alternatif jalan masuk?" ujar Sanusi.

Menurut Sanusi, Dinas Kebersihan belum mampu memberi solusi terkait potensi permasalahan tersebut. 

"Padahal kalau kita sudah memutuskan tidak memakai Godang Tua, maka kita harus cari jalan alternatif masuk. Karena kalau jalan masuk di-police line, kita harus cari jalan lain supaya tetep bisa masuk Bantargebang," ujar dia.

Atas dasar itu, Sanusi ia menyarankan agar Pemprov DKI membatalkan rencana pengambilalihan pengelolaan TPST Bantargebang.

Sanusi menilai cara terbaik yang harus dilakukan untuk saat ini adalah baik Pemprov DKI dan PT Godang Tua Jaya harus duduk bersama menyelesaikan permasalahan yang ada. 

"Karena itu saya merekomendasikan agar mereka duduk bersama. Win-win solutionnya seperti apa, duduk bareng aja. Supaya tidak ada gejolak di kemudian hari," kata politisi Partai Gerindra ini.

Rencana pengambilalihan pengelolaan TPST Bantargebang dilatarbelakangi tudingan wanprestasi yang diarahkan Pemprov DKI kepada PT Godang Tua Jaya.

Wanprestasi yang mereka maksudkan adalah tidak tercapainya financial closing dan penatausahaan, dan pencatatan keuangan yang tidak transparan.

PT Godang Tua Jaya itu dianggap tidak memenuhi perjanjian karena belum membangun sarana dan prasarana baru, misalnya pembangunan gasifikasi.

Di sisi lain, PT Godang Tua Jaya menilai sulitnya mereka untuk memaksimalkan investasi disebabkan karena volume sampah yang masuk setiap harinya terlalu besar.

Mereka menyebut volume sampah yang mereka terima setiap harinya di Bantargebang mencapai sekitar 5.560 ton. Dari jumlah ideal hanya 2.000-3.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com