Sejumlah proyek yang dikerjakan di sejumlah ruas jalan ibu kota membuat laju bus transjakarta sulit tepat waktu.
"Itu karena ada konstruksi proyek-proyek di beberapa jalan protokol," ujar Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih saat dihubungi, Minggu (1/11/2015).
Ia mengatakan, konstruksi tersebut berdampak kepada penyempitan ruas jalan protokol. Salah satu contohnya adalah pembangunan Mass Rapid Transit di Jalan M.H Thamrin.
Akibat proyek tersebut, ruas jalan pun menyempit. Laju bus Transjakarta pun terhambat. Bahkan halte Transjakarta Bundaran HI kini sudah tidak ada lagi.
Bus Transjakarta koridor 1 itu pun seringkali tidak bisa melaju di jalurnya. Ketika kondisi macet, bus akan berbaur dengan kendaraan lain dan membuat bus tidak dapat bergerak.
Ia mengatakan, kedatangan bus ke halte Tosari misalnya, akan terlambat karena macet dan ruas jalan sempit itu.
"Meskipun armada sudah kita perbanyak yah," ujar dia.
Positif
Namun, Kosasih mengatakan, kemacetan akibat pembangunan tersebut harus dipandang positif.
Sebab, pembangunan tersebut adalah upaya untuk menyediakan moda transportasi umum yang memadai bagi masyarakat. Setelah semua proses pembangunan selesai, kemacetan diharapkan menghilang.
Mengenai keluhan warga soal ketidakpastian waktu tunggu ketika sedang di halte, Kosasih mengingatkan adanya dua aplikasi yang terintegrasi dengan bus Transjakarta.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, setidaknya masyarakat mengetahui secara pasti di mana bus mereka sedang berada.
Untuk diketahui, aplikasi yang dimaksud oleh Kosasih adalah aplikasi Go-Busway dan Qlue Transit. Kedua apkikasi tersebut bekerja sama dengan Gojek dan Qlue. Fungsinya adalah untuk menyampaikan informasi tentang layanan transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.