Menurut Kosasih, Annisa dan kawannya menyeberangi jalan tidak pada tempat seharusnya. Sebelum kecelakaan terjadi, lanjut dia, pengemudi bus telah menginjak rem sambil membunyikan klakson.
"Mereka menyeberang tidak di zebra cross atau tempat penyeberangan yang benar. Pada saat mereka akan menyeberang, pengemudi bus telah melihat dan menginjak rem sambil mengklakson," kata Kosasih kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Saat diklakson, teman Annisa pun berhenti. Namun, Annisa tetap melompati pembatas jalur transjakarta lalu menyeberang. (Baca: Mahasiswi LIPIA Tewas Tertabrak Transjakarta di Buncit)
"Mungkin karena yang bersangkutan (Annisa) tidak bisa menghentikan langkahnya sehingga yang bersangkutan (Annisa) terus melangkah cepat ke tengah jalur transjakarta," ujar Kosasih.
Ia menambahkan, meskipun pengemudi telah menginjak rem, bus transjakarta tidak bisa langsung berhenti. Bus, kata dia, juga melaju dengan kecepatan normal.
"Bus JTM 064 tersebut berjalan dengan kecepatan normal karena di dalam jalur transjakarta, bus tidak boleh berjalan dengan kecepatan lebih dari 50 kilometer, tetapi tetap saja bus tidak bisa berhenti mendadak jika tiba-tiba ada orang yang berlari atau melompat ke depan bus yang sedang berjalan," tutur Kosasih.
Selanjutnya, Kosasih meminta pejalan kaki untuk lebih berhati-hati dalam menyeberang, apalagi transjakarta akan menambah unit bus Koridor VI.
"Namun, menurut laporan yang kami terima, penyeberang tersebut tetap menyeberang dengan cepat melewati celah separator meskipun sudah diklakson oleh pengemudi," ujar Kosasih.
"Kami sedang menyelidiki hal tersebut dan siap memfasilitasi apabila dibutuhkan penyidikan kepolisian atau antara operator dengan keluarga penyeberang yang tertabrak," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.