Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Pertimbangkan Izin Adopsi Anak yang Ditelantarkan Orang Tua

Kompas.com - 20/11/2015, 21:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Sosial DKI Jakarta melakukan sidang bersama Tim Pertimbangan Izin Pengangkatan Anak yang terdiri atas berbagai lembaga untuk memberikan izin kepada calon orang tua asuh.

Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Dinas Sosial DKI M Ridwan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, sidang yang merupakan mekanisme proses adopsi anak di DKI tersebut membahas semua persyaratan kelengkapan dan prosedur untuk dicek kembali.

"Ada banyak persyaratan yang mesti dipenuhi oleh calon orang tua angkat. Karena inti dari adopsi anak adalah hanya untuk yang terbaik bagi anak. Jangan sampai adopsi itu malah menjadi awal keburukan bagi anak. Anak malah ditelantarkan nantinya," kata Ridwan, Jumat (20/11/2015).

Ia mengatakan, pihaknya perlu mengecek kembali kelengkapan semua persyaratan calon orang tua angkat agar tidak ada kesalahan yang berakibat terhadap anak adopsi.

Tim yang ikut dalam sidang terdiri pihak panti dan Yayasan Sayap Ibu, Kantor Wilayah Kementerian Agam, Kantor Wilayah Hukum dan HAM, Polda, kerja sosial profesional di  DKI Jakarta, Lembaga Perlindungan Anak, Suku Dinas Sosial di lima wilayah, Biro Kesejahteraan Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Penduduk Catatan Sipil dan BPMPKB.

Setelah sidang, pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi dari Kepala Dinas Sosial untuk diteruskan ke sidang pengadilan dan ditetapkan secara hukum. 

Selanjutnya pengadilan yang akan menentukan secara hukum apabila persyaratan calon orang tua angkat sudah terpenuhi agar bisa mengadopsi anak.

"Total ada delapan calon orang tua angkat yang disidangkan. Asal calon anak angkat ada yang berasal dari Panti Sosial Asuhan Anak Balita, Yayasan Sayap Ibu, dan secara langsung. Karena adopsi berdasarkan perundang-undangan harus berasal dari sana," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com