Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenpeace: Ada Tiga Dugaan Penyebab Matinya Ikan di Pantai Ancol

Kompas.com - 01/12/2015, 11:23 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan global, Greenpeace, mengindikasikan ada tiga penyebab matinya puluhan ribu ikan di sepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Senin (30/11/2015) lalu.

"Kami belum tahu pasti, masih perlu penelitian lebih lanjut. Kami memperkirakan ada tiga faktor yang bisa menjadi pemicunya," ujar Arifsyah Nasution selaku juru kampanye laut Greenpeace saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (1/12/2015).

Faktor pertama, lanjut Arifsyah, kemungkinan bisa terjadi lantaran, saat hujan, air dari sungai-sungai yang tercemar masuk, dan terakumulasi di pantai utara.

"Misalnya air dari Sungai Ciliwung itu kan ada material organik, material B3-nya. Saat hujan, air ini terakumulasi di muaranya, Teluk jakarta," kata Arifsyah.

Menurut Arifsyah, kondisi tersebut bisa menyebabkan ikan kekurangan oksigen. "Jadi kalau kita lihat, ikan ini tidak bisa bertahan karena perubahan lingkungan yang terlalu cepat," ungkap dia.

Selain itu, Arifsyah mengungkapkan, dugaan lainnya adalah satu jenis alga yang berkembang saat musim hujan datang.

"Bisa jadi, kematian ikan ini karena adanya jenis alga yang booming dan menyebabkan timbulnya kompetisi untuk mencari oksigen," jelasnya.

Faktor ketiga, tambahnya, limbah B3 yang berasal dari beberapa industri di kawasan pesisir Jakarta Utara.

"Karena mereka membuang limbah dan adanya sirkulasi di air laut menyebabkan korban kali ini adalah ikan di Teluk Jakarta," tandas Arifsyah.

Kompas TV Ribuan Ikan Ditemukan Mati di Pantai Ancol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com