Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah

Kompas.com - 10/12/2015, 12:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicegat dua wanita paruh baya. Mereka mengadu perihal pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Basuki menerima aduan kedua wanita berjilbab tersebut. Sekitar dua menit meladeni laporan itu, Basuki menjawab dengan nada meninggi. Dia menuding ibu itu termasuk oknum penyeleweng KJP. 

"Ibu kenapa cairin duit KJP di toko? Ini bukan tokonya yang salah, melainkan Ibu yang salah," kata Basuki. 

"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain aja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk dua wanita itu.

Ia kemudian menginstruksikan ajudannya untuk mencatat nama wanita pelapor KJP tersebut.

Muka Basuki terlihat memerah ketika memarahi mereka. Tindakan Basuki itu sempat menarik perhatian para pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan anggota DPRD DKI yang berseliweran di Gedung DPRD.

Muka kedua wanita itu terlihat terus menunduk dan kebingungan akibat diancam serta dimarahi Basuki. Kemudian, ajudan Basuki mencatat data pelapor KJP.

Setelah mendengar aduan sang Ibu, ajudan Basuki mengimbau agar mengadu di Balai Kota saja, bukan di Gedung DPRD.

"Nanti kalau mau mengadu lagi, di Balai Kota saja, Bu. Kalau di sini enggak enak, susah bicaranya juga," kata ajudan itu. 

Kemudian, salah seorang wanita yang bernama Yusri Isnaeni mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Kini, dana KJP sudah tidak bisa ditarik tunai, tetapi melalui sistem non-tunai.

"Saya bingung, Pak Gubernur malah menyalahkan saya. Mungkin Pak Gubernur malu kali ya kenapa saya cerita di umum, harusnya kalau beliau datang ke kantor, ngomong secara lisan dan tidak dibuka untuk umum. Saya ingin ada perubahan mekanisme penggunaan KJP, jangan dipersulit," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com