Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Murid SD di Jakarta Minim Pengetahuan terhadap Bencana

Kompas.com - 16/12/2015, 20:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Plan International Indonesia, organisasi yang fokus pada hak-hak anak, mencatat, masih banyak pelajar Sekolah Dasar (SD) yang minim pengetahuan tentang antisipasi terhadap bencana di sekolah mereka.

Pengetahuan yang dimaksud mencakup lokasi aman untuk berlindung, cara menyelamatkan diri, dan pengetahuan kebencanaan lainnya.

Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada November 2015, peneliti Plan International Indonesia mengambil 2.160 pelajar SD dan 720 guru dari 360 sekolah yang tersebar di lima kotamadya di Jakarta sebagai responden.

Sekolah tersebut dipilih secara acak dari total jumlah SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jakarta. Dari hasil penelitian terhadap semua responden, diketahui, ada 47,5 persen responden pelajar SD yang tidak tahu potensi bencana di sekolah mereka.

Kemudian, sebanyak 39 persen pelajar menuturkan, banjir merupakan bencana yang sangat mungkin terjadi di sekolah mereka. Lebih lanjut, 74 persen responden juga mengaku tidak tahu letak lokasi aman di sekolah jika terjadi bencana.

Dari semua hasil penelitian itu, memperlihatkan, sebagian besar pelajar SD di Jakarta masih belum aman.

Mereka juga belum memahami kiat untuk menghadapi bencana di tempat mereka. Namun, hal itu dianggap wajar oleh peneliti.

"Tingginya persentase responden yang menyatakan bahwa lokasi aman di sekolah mereka belum diidentifikasi tidaklah mengherankan, mengingat sekolah mereka belum tersentuh upaya peningkatan kapasitas untuk mewujudkan sekolah aman," kata seorang peneliti, Robert Sulistyo dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Hal senada terlihat dari beberapa penelitian lain, salah satunya penelitian yang dilakukan Macquarie University dari Australia yang bekerja sama dengan Risk Frontiers dan Bushfire and Natural Hazards Cooperative Research Centre.

Dari penelitian itu, 71 persen anak-anak merasa tahu cara menyelamatkan diri dari bahaya bencana di sekolah. Tetapi, saat ditelusuri lebih lanjut, hanya ada empat persen dari anak-anak tersebut yang mendapat nilai tinggi tentang pengetahuan kebencanaan.

Avianto Amri, peneliti dari Macquarie University menjelaskan, pengetahuan kebencanaan anak-anak di Jakarta masih sangat rendah.

Dari hasil penelitian itu, diindikasikan, perlunya perubahan strategi dan pendekatan baru dalam pendidikan kebencanaan di Indonesia.

Avianto juga merekomendasikan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar pendidikan kebencanaan dijadikan materi di tingkat pendidikan tinggi untuk guru sehingga ilmunya bisa diteruskan kepada pelajar.

"Biasanya, membangun pengetahuan dan keterampilan para guru dilakukan dengan cara memberikan pelatihan. Namun kalau pelatihan secara konvensional dianggap butuh biaya besar, alternatifnya bisa dilakukan secara online," tutur Avianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com