JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempermasalahkan rekannya, Surya Tjandra gagal menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari voting yang dilakukan Komisi III DPR RI, Surya tak meraih satupun suara dari anggota dewan.
"Itu kan haknya DPR," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (18/12/2015).
Basuki merekomendasikan Surya menjadi pimpinan KPK. Namun langkahnya terhenti di delapan besar calon pimpinan KPK.
Basuki sebelumnya memuji Surya sebagai seorang aktivis yang konsisten membela buruh serta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan serta Ketenagakerjaan.
Ia juga menilai Surya sebagai pengacara publik yang tidak membela kepentingan politik tertentu.
Selain Surya, mantan Juru Bicara KPK Johan Budi juga gagal melaju sebagai pimpinan KPK. Kemudian, Busyro Muqoddas juga gagal menjadi pimpinan KPK. (Baca: Ini Lima Pimpinan KPK Hasil Pilihan Komisi III)
"Itu hak DPR untuk memilih. Pak Busyro itu orang baik, Pak Johan Budi juga orang baik. 8 orang calon pimpinan KPK yang diusulkan (panitia seleksi KPK) itu yang terbaiklah," kata penerima Bung Hatta Anti Corruption Awards 2014 itu.
Adapun lima orang yang terpilih sebagai pimpinan KPK periode 2015-2019 adalah Staf Ahli Kepala Polri Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan; mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo; Hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwatta; Staf Ahli Badan Intelijen Negara Saut Situmorang; dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas Laode Muhammade Syarief.
Pemilihan ini dilakukan oleh 54 anggota Komisi III DPR RI dengan mekanisme voting. Agus Rahardjo juga terpilih menjadi Ketua KPK periode 2014-2019. (Baca: Surya Tjandra Minta Rekomendasi Ahok saat Ikut Seleksi Capim KPK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.