Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Sopir Kopaja, Sistem Gaji Bulanan dan Setoran Sama Saja

Kompas.com - 22/12/2015, 19:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi para sopir kopaja terintegrasi transjakarta, gaji bulanan dan setoran sama saja.

Menurut mereka, gaji bulanan Rp 6,2 juta yang dijanjikan kepada para sopir tersebut tidak jauh berbeda nilainya dengan rata-rata uang yang diperoleh sopir dari sistem setoran. (Baca: Sopir Kopaja-Transjakarta Digaji Rp 6,2 Juta Per Bulan)

Seorang sopir kopaja terintegrasi transjakarta, Bontor Situmeang (31), mengaku dapat mengantongi penghasilan bersih maksimal Rp 400.000 per hari dengan sistem setoran.

Uang Rp 400.000 tersebut berasal dari penghasilan kotor Rp 1,8 juta yang dikurangi biaya bahan bakar Rp 400.000 hingga Rp 500.000, setoran untuk pemilik bus Rp 450.000 hingga Rp 600.000, serta pembagian hasil dengan kondektur Rp 400.000.

"Jadi, kalau dikalkulasi (gaji bulanan dan setoran) sebenarnya sama saja," kata Bontor kepada Kompas.com  dalam acara peluncuran 320 bus transjakarta berstandar transjakarta di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Jam kerja sopir lebih jelas

Meskipun demikian, Bontor mengaku tetap mendapatkan keuntungan dengan menjadi sopir kopaja berstandar transjakarta.

Paling tidak, jam kerjanya menjadi lebih pasti, yakni delapan jam sehari. Bontor pun mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya.

Sementara itu, menurut Bontor, dengan sistem setoran, dia biasanya bekerja pukul 05.00 hingga 22.00. (Baca: Gabung dengan Transjakarta, Kopaja-kopaja Ini Berubah Warna )

"Itu kalau kuat. Kalau enggak kuat, ya terpaksa pakai 'sopir tembak'. Jadi, biarpun gaji masih sama, tetapi kalau di setoran harus lebih kerja keras," ujar ayah dua anak ini.

Pernyataan senada disampaikan sopir lainnya, yakni Yose irawan (40). Menurut dia, sistem gaji bulanan membuatnya tidak perlu lagi memusingkan uang yang harus dibawa pulang setiap hari.

"Kalau di setoran kan kalau lagi ramai memang bisa banyak, tetapi kalau sepi ya cuma dapat sedikit," ujar pria yang mengaku sudah menjadi sopir kopaja sejak era 90-an ini.

Sopir lainnya, Muhroji (51), menilai bahwa pemberian gaji bulanan serta kepastian durasi kerja akan membuatnya lebih rileks dan bisa meluangkan waktu lebih banyak dengan keluarga.

"Saya kan juga sudah tua ya," ujar pria yang mengaku lebih banyak menghabiskan karier sebagai sopir truk ini.

Adapun layanan bus kopaja terintegrasi transjakarta merupakan hasil kerja sama antara Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Hingga kini, ada 320 unit bus kopaja yang yang difungsikan untuk melayani rute di luar koridor transjakarta tersebut. (Baca: Sopir Kopaja-Transjakarta Tak Perlu Setor, Malah Digaji)

Nantinya, Kopaja selaku operator akan menerima pembayaran per kilometer dari PT Transportasi Jakarta sehingga tidak lagi mengejar setoran dari para sopirnya.

Adapun tarif yang akan dibayarkan kepada Kopaja sebesar Rp 10.350 per kilometer.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com