Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sopir Metromini Digaji 2 Kali UMP, Kenapa Enggak Mau Gabung?

Kompas.com - 24/12/2015, 18:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah alasan dilontarkan oleh sopir metromini yang apatis dengan tawaran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk bergabung menjadi sopir di PT Transjakarta.

Sopir metromini tidak yakin bahwa mereka yang telanjur memiliki citra buruk bakal diterima PT Transjakarta.

Menanggapi hal itu, Basuki balik mempertanyakan alasan mereka. Basuki kembali mengulang keuntungan yang akan diterima sopir metromini jika ingin bergabung.

"Sekarang gaji kami kasih dua kali UMP, ada BPJS Ketenagakerjaan, ada BPJS Kesehatan. Jadi alasannya apa enggak mau gabung sama kami?" ujar pria yang akrab disapa Ahok ini, beberapa waktu lalu.

Bahkan, Ahok juga menegaskan, tidak ada persyaratan tingkatan pendidikan untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Batasan umur juga tidak ada.

Dengan kemudahan tersebut, Ahok berpikir, sopir metromini seharusnya tidak perlu ragu lagi. (Baca: Ahok: Umur 70 kalau Masih Gagah, Kenapa Enggak Boleh Jadi Sopir?)

"Kami juga sudah bilang enggak ada syarat ijazah, orang bawa mobil doang, kok, jadi enggak perlu pakai ijazah. Umur juga enggak dibatesin, yang penting sehat. Pelatihan, kami siapkan. Di Bekasi ada, di Tangerang ada," ujar Ahok.

Terlebih lagi, Ahok melanjutkan, sopir yang dibutuhkan PT Transjakarta juga sangat banyak. Menurut dia, banyak peluang yang bisa diambil oleh sopir-sopir metromini.

Ahok menilai, seharusnya, sopir metromini tidak perlu apatis terhadap tawaran tersebut. (Baca: Ahok: Kalian Pikir, Saya Iseng Tawari Gaji 3,5 Kali UMP ke Sopir-sopir?)

"Kami enggak mau persulit. Kamu tahu enggak kita butuh berapa sopir buat satu bus? Lima sopir loh. Ini karena saya maunya bus itu bisa 24 jam," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com