Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Kelalaian Sekolah Didalami di Kasus Siswa SMP yang Tewas di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 08/01/2016, 16:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima orang saksi yang di antaranya pihak SMP Islam Terpadu Darussalam Cibitung, Bekasi, sudah diperiksa untuk kasus tenggelam hingga tewasnya Hilman (13), salah satu siswa, saat outbond sekolah di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, Selasa (5/1/2016) siang.

Dari pemeriksaan tersebut, polisi mendalami jika ada dugaan kelalaian yang dilakukan pihak sekolah.

"Kami sudah periksa kepala sekolah, guru, penjaga di pulau itu, sama teman-teman korban. Seandainya ada dugaan kelalaian, akan kami telusuri," kata Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar John Weynart Hutagalung saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/1/2016) sore.

Dari keterangan pihak sekolah, sebelum Hilman ditemukan meninggal, sebagian besar murid sudah menyelesaikan outbond hari pertama yang merupakan kegiatan pengenalan air sebagai persiapan outbond berikutnya, yaitu snorkling.

Murid yang sudah selesai melepaskan rompi pelampungnya dan bermain-main di area outbound yang dekat dengan pantai di Pulau Kotok. Sesaat setelahnya, sejumlah murid ada yang mengeluh keram, hampir tenggelam, dan hal lainnya.

Sehingga, puluhan guru pendamping di sana mengajak ratusan murid tersebut keluar dari air menuju daratan. Ketika menghitung total murid, ada kurang satu anak, yakni Hilman.

Para guru dan murid pun berpencar mencari Hilman hingga ke penginapan yang jaraknya cukup jauh dari pantai, namun tidak ketemu. Hilman baru ditemukan saat penjaga pulau mencari hingga ke tengah area outbound dan melihat ada benda seperti kaki di bawah air.

Saat diperiksa, ternyata itu kaki Hilman yang sudah tak sadarkan diri. Hilman langsung diberi
pertolongan pertama dan nafas buatan saat dibawa ke daratan.

Kondisi Hilman saat itu diduga sudah meninggal, hingga sekolah membawa Hilman ke Pulau Kelapa menggunakan kapal yang lamanya kurang lebih setengah jam.

Di sana, tepatnya oleh dokter Puskesmas Pulau Kelapa, Hilman dipastikan sudah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com