JAKARTA, KOMPAS.com — Joshua, dokter klinik yang menangani Mirna Salihin (27), menyebut kecil kemungkinan bahwa pasiennya mengalami keracunan. Ia pun menilai, keadaan Mirna bukan seperti orang ayan, jantungan, atau bahkan terkena stroke.
Menurut Joshua, saat dibawa ke klinik, suhu tubuh Mirna hangat, dan pandangan matanya kosong. Mengenai dugaan keracunan, Joshua juga menilai tak ada tanda-tanda akan hal itu.
"Kalau keracunan kan pasti muntah-muntah atau batuk-batuk. Maksimal sampai batuk atau muntah darah karena kalau racun itu kan menyerang pembuluh darah," kata Joshua saat ditemui, Jumat (8/1/2016).
Mirna dirawat di Klinik D selama sekitar lima menit. Setelah itu, suami Mirna meminta agar istrinya dibawa ke RS Abdi Waluyo, Menteng. Di tempat itulah, Mirna mengembuskan napas terakhir. Joshua menyebut dirinya sempat membantu membopong tubuh Mirna ke dalam mobil.
"Kondisinya masih normal, tenaganya masih ada, hanya pingsan biasa saja. Usia pasien juga masih muda, tidak seperti orang ayan, stroke, atau jantungan," tutur Joshua.
Mirna Salihin (27) disebut kejang-kejang dan kemudian meninggal seusai mencicipi es kopi Vietnam di sebuah kafe di Mal Grand Indonesia. Mirna pun langsung dibawa ke klinik di mal tersebut.
Menurut Joshua, Mirna dibawa ke Klinik D dalam kondisi lemah. Suami Mirna pun sempat datang ke Klinik D.
Tak miliki riwayat penyakit
Joshua mengatakan, suami Mirna menyebut istrinya itu tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Suaminya itu juga menyebut bahwa kejadian yang dialami Mirna ini baru kali pertama terjadi.
Kematian Mirna berawal saat ia dan kedua temannya, S dan N, datang ke Kafe O pada sekitar pukul 17.00 WIB. Ketiganya kemudian memesan minuman yang berbeda, masing-masing es kopi Vietnam, Cocktail, dan Fashioned Sazarec.
Tak lama kemudian, minuman itu pun tersaji di atas meja mereka. Saat S dan N menyedot minumannya, tidak ada perubahan apa pun pada diri mereka. Namun, ketika Mirna menyeruput es kopi Vietnam-nya untuk kali pertama, tubuhnya langsung kejang-kejang.
Setelah sempat dirawat sebentar di Klinik D di Mal Grand Indonesia, Mirna langsung dijemput suaminya yang kemudian langsung membawanya ke RS Abdi Waluyo di Menteng. Namun, nyawanya tak tertolong.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan berupa pemeriksaan terhadap enam saksi. Selain S dan N, empat orang lainnya merupakan karyawan kafe, yang terdiri atas MA (31), RDS (21), YR (29), dan AT (26).
"Selain itu, kami juga mendatangi dan mengecek TKP, mencari barang bukti berupa sisa minuman, serta membawa sisa es dan cairan kopi itu ke Puslabfor," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.