Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tolong Kursi Bus Feeder Diganti, Paha Saya Kejepit Sama Paha Orang Lain"

Kompas.com - 18/01/2016, 16:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta semua bus sedang atau single dijadikan kendaraan feeder atau pengumpan. Tak hanya itu, Basuki juga meminta agar kursi-kursi yang ada di bus feeder diganti. 

"Tolong kursinya harus diganti. Masa paha saya kejepit sama paha orang lain, enggak benar itu," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (18/1/2016). 

Basuki mengatakan, Transjakarta tidak boleh kalah saing dengan perusahaan bus lainnya. Sebab, ke depannya, Kopaja dan Metro Mini juga akan merevitalisasi bus. Selain itu, lanjut dia, direksi PT Transjakarta harus memprioritaskan kenyamanan penumpang.

"Nanti kamu seharian naik bus juga enak, bayarnya sama Rp 3.500 ke Jabodetabek. Busnya nyaman, enak, murah, jaringannya ada semua lagi. Dengan begitu, saya enggak akan lakukan pembatasan motor," kata Basuki.

Basuki sebelumnya menggunakan bus feeder rute Rusunawa Marunda-Tanjung Priok ketika akan mendatangi Rusunawa Marunda, Minggu (17/1/2016) kemarin. Basuki kecewa karena kondisi bangku di dalam bus tidak enak digunakan untuk duduk.

"Saya enggak mau bus kayak gini, jelek. Pantat sakit. Anda siapkan bus yang saya naik, yang saya suka. Baru bisa orang yang naik mobil mewah, pindah naik bus," kata Basuki kepada Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono. 

Menurut Basuki, seharusnya bus yang digunakan untuk melayani penghuni rusunawa adalah bus yang bagus. Sebab, bila tidak, ia memprediksi warga akan enggan memanfaatkan layanan bus tersebut dan lebih memilih membeli sepeda motor.

Ada lima unit bus feeder yang beroperasi pada rute Rusunawa Marunda-Tanjung Priok. (Baca: Usai Dikritik Ahok, Bangku Bus "Feeder" Transjakarta Akan Diubah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com