Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Masjid yang Ahok Sebut Dibangun Asal-asalan

Kompas.com - 18/01/2016, 20:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan Masjid Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, belum sepenuhnya selesai meskipun telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Minggu (17/1/2016).

Adapun beberapa bagian masjid yang masih dibangun adalah halaman masjid dan tempat wudu. (Baca: Masjid yang Dibangun Asal-asalan Itu Telan Dana Rp 9 Miliar)

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (18/1/2016), keramik di tempat wudu belum terpasang semua. Halaman masjid masih dicat dan sebagian plafon masjid tampak belum terpasang.

Dari halaman masjid, terlihat tangga kayu yang biasa dipakai para tukang bangunan tergeletak di lantai atas.

Di bawah tangga utama masjid, tampak para tukang bangunan tengah beristirahat sambil makan dan minum.

Pemandangan pertama yang didapat saat masuk ke dalam masjid adalah lantai yang kotor. Terlihat banyak cetakan sepatu dan sandal di sejumlah sudut masjid.

Lantai masjid juga terlihat tidak dibersihkan sehingga banyak debu menempel. "Ini masih pembangunan, Mas. Sudah masjid lama, masih dibangun sampai sekarang," kata salah satu tukang bangunan.

Meskipun demikian, masjid yang pembangunannya menelan dana Rp 9 miliar tersebut sudah digunakan warga Rusun Marunda sejak bulan puasa 2015.

Menurut salah satu warga rusun, Agus (32), masjid tersebut dulunya merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda.

Mereka memilih untuk berkumpul di sana karena areanya yang luas dan tidak ada yang memperhatikan mereka, terutama pada sore menjelang malam hari.

"Dulu itu mah tempat anak muda mabuk-mabukan, banyak yang pacaran juga di sana. Pas sudah dipakai buat masjid, sudah enggak ada lagi yang pakai buat begitu," tutur Agus.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menyebut masjid ini dibangun asal-asalan. (Baca: Ahok Duga Masjid Rusun Marunda Dibangun Asal-asalan)

Basuki melihat dinding masjid yang catnya tidak rapi. Selain itu, Basuki menduga semen yang digunakan untuk masjid berkualitas rendah.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengakui adanya kekurangan dari pembangunan masjid tersebut.

Menurut Ika, masjid itu masih dalam tahap perawatan. Dengan begitu, kontraktor masih bertanggung jawab atas kekurangan yang terjadi di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com