Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombes Krishna Murti: Polisi Harus Berpenampilan Bagus karena Masuk TV

Kompas.com - 24/01/2016, 16:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Besar (Kombes) Krishna Murti meyakini bergaya adalah salah satu cara mengubah wibawa, karakter, dan citra polisi di masyarakat.

Agar polisi jadi idola, gayanya harus seperti dalam tayangan film, yaitu berpakaian yang menarik, misalnya celana bermodel.

"Karena polisi satu-satunya institusi yang setiap hari masuk media televisi. Kalau pengungkapan bagus, penampilan tidak bagus, akan percuma. Jadi, keduanya harus bagus," kata Krisna seperti dikutip Antaranews.com, Minggu (24/1/2016).

Dia mencetuskan moto "komandan keren itu sudah biasa, tetapi anak buah lebih keren itu luar biasa". Maksudnya, anak buahnya harus berpenampilan menarik didukung kemampuan yang terbaik.

Pria kelahiran 15 Januari 1970 itu juga menilai anggota Polda Metro Jaya tidak dapat dibandingkan dengan anggota Polri di Bandung, Medan, Makassar, maupun kota besar di seluruh Indonesia.

"Polda Metro Jaya sebanding dengan polisi New York, Tokyo, London, dan Beijing. Bahkan, Singapura dan Kuala Lumpur tidak sebanding," ucap perwira menengah yang sejak 13 Mei 2015 menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu.

Jadi, lanjut dia, anggotanya bisa meniru gaya anggota di kota besar negara lain tersebut yang tingkat kompleksitas masalahnya tinggi. (Baca: Aksi Heroik Polisi di Sarinah Buat Warga Jadi Berebut "Selfie" dengan Aparat)

Krisna juga memopulerkan branding "Turn Back Crime", misalnya lewat kaus biru tua yang biasa dipakai para anak buah.

Tujuannya ialah agar masyarakat mudah mengingat keberadaan anggota Polri ketika terjadi tindak pidana.

Soal pilihannya menjadi polisi, Krishna mengaku saat kecil tidak terpikirkan menjadi anggota Polri.

"Kalau anak polisi, ingin menjadi polisi lalu lintas, kalau saya kan tidak tahu karena tidak mengerti," kata Krishna yang kakek dan ayahnya adalah tentara. (Baca: Setelah Ledakan Bom Sarinah, "Polisi Ganteng" Heboh di Medsos)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com