Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Terungkapnya Presensi Curang Lurah Kartini

Kompas.com - 26/01/2016, 13:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kecurangan presensi mantan Lurah Kartini Leo Tantino berawal dari inspeksi mendadak yang meminta sang lurah untuk mengisi daftar presensi melalui finger print di Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Saat itu, orang yang memerintahkan sang lurah untuk mengisi daftar presensi adalah Asisten Pemerintahan  Jakarta Pusat, Budi Roso. Sidak dilakukannya bersama Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin dan Camat Sawah Besar Martua Sitorus.

Leo pun melakukan hal yang diperintahkan Budi Roso. Namun, saat jarinya menyentuh mesin presensi, namanya tidak muncul.

"Beberapa kali dicoba, mulai dari jari telunjuk sampai jari kelingking tangan kanan sama kiri, hasilnya juga sama," kata Camat Besar Martua Sitorus, seperti diberitakan wartakota.tribunnews.com, Rabu (20/1/2016).

"Kita kira mesin absennya rusak, sampai akhirnya Pak Asisten (Budi Roso) minta semua pegawai (PNS), termasuk PHL (pekerja harian lepas) tes absen," ujarnya.

Namun, presensi yang dilakukan para pegawai jajaran Kelurahan Kartini justru semuanya sukses.

Kegagalan pengisian daftar presensi serupa dengan sang lurah hanya ditemui pada seorang PHL Kelurahan Kartini.

"Pas (PHL) pertama absen, kita udah curiga, soalnya mulainya dari jari kelingking, padahal kan kalau absen biasanya itu jari telunjuk."

"Satu-satu dicoba, mulai dari jari kelingking sampai jari tengah gagal semua. Nah, pas jari telunjuk akhirnya bisa, tapi yang keluar justru nama Lurah Kartini di situ (mesin absen)," ceritanya.

Mengetahui hal tersebut, seluruh rombongan Wali Kota Jakarta Pusat pun terkejut.

Setelah dipastikan bahwa data yang muncul dalam mesin presensi tersebut merupakan milik sang lurah, Budi Roso segera menasihati sang lurah agar tidak mengulangi kecurangannya kembali. (Dwi Rizki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com