Di antaranya terdapat nama Tantowi Yahya, Dessy Ratnasari dan Eko Patrio yang di usung oleh partainya masing-masing.
Soal popularitas, nama mereka tidak diragukan. Masyarakat dipastikan mengenal wajah-wajah mereka yang kerap hadir di layar kaca. Sebanding dengan Basuki Tjahaja Purnama yang wajahnya juga dikenal masyarakat.
Meski begitu, mampukan ketenaran mereka memikat warga Jakarta?
Erwin Jose Rizal, warga Sunter, Jakarta Utara, menganggap sah-sah saja artis politisi maju dalam Pilkada DKI. Menurut dia, tren kalangan artis terjun ke dunia politik juga terjadi di negara lain.
"Boleh saja mereka maju, mereka kan punya hak dipilih dan memilih juga sebagai warga negara Indonesia," kata Erwin, saat ditanyai di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).
Namun, Erwin merasa para artis tersebut belum berkompeten untuk menjadi gubernur Jakarta. Masalah di Ibu Kota, kata dia, terlalu kompleks. Maka, DKI harus dipegang oleh orang yang kompeten dan mempunyai gagasan yang bagus untuk mengatasi masalah yang ada di Jakarta.
"Belum pantaslah mereka menjadi orang nomer satu di sini. Kinerjanya belum keliatan. Mereka masih ramai di koran, tapi sepi gagasan buat pemerintahan," ucapnya.
Suroso, warga Mampang Prapatan, juga mengatakan hal serupa. Para artis yang bakal dimajukan oleh partai politik, belum bisa menjadi pesaing yang berat untuk Ahok dalam Pilkada 2017.
Menurut dia, masyarakat sekarang sudah pintar dalam menentukan pilihan untuk masalah pemimpin.
Walaupun para artis tersebut sudah terkenal di tengah masyarakat namun kiprahnya dalam dunia pemerintahan dirasa belum memadai.
"Masyarakat sekarang sudah pintar dalam memilih, pak Ahok kan udah keliatan nih kerjanya bagus. Para artis itu kan jago masalah akting atau nyanyi di TV tapi kan belum tentu jago ngurus Jakarta," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Eva, warga Karet Tengsin. Menurut dia, kans para artis yang akan mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017 terbilang kecil untuk menduduki jabatan gubernur Jakarta.