Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolonel Ontang Sempat Pesan Tak Bisa Pulang karena Ada Tugas

Kompas.com - 21/03/2016, 14:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kolonel Ontang Roma Pangihutan Sitindaon, salah satu korban tewas jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat, sempat berkomunikasi dengan keluarga sebelum helikopter yang ditumpanginya jatuh di Poso.

Ontang memberi tahu keluarganya bahwa dia belum dapat pulang lantaran masih ada tugas yang mesti dijalani. Adik kandung Ontang, Marthin Sitindaon, menyatakan, Ontang sempat menghubungi keluarga sebelum terbang, Minggu (20/3/2016).

Ontang menyampaikan tak bisa ikut arisan di rumah ibunya di Ciganjur.

"Bang Ontang menelepon bahwa tidak bisa hadir dalam arisan keluarga. Bang Ontang bilang masih ada tugas yang harus diselesaikan," kata Marthin di rumah duka, Jalan Cempaka G 53 RT 15 RW 04 Kompleks KPAD Cijantung 2, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (21/3/2016). Korban sempat berbicara dan menitip salamnya untuk sang ibunda.

Setelah berbincang, Ontang pamit dan menutup komunikasinya lewat telepon. Keluarga pun menggelar arisan tanpa Ontang. Namun, saat berlangsungnya arisan, ada tiga panggilan telepon masuk tak terjawab dari teman korban.

Marthin menelepon balik dan ternyata teman-teman Ontang menanyakan mengenai kebenaran Ontang jadi korban kecelakaan. Tak lama, salah satu kawan Ontang menyampaikan Ontang mengalami kecelakaan dan menyampaikan belasungkawa.

"Dapat telepon lagi, ada kawan Bang Ontang menyampaikan turut berdukacita," ujar Marthin. (Baca: Foto "Selfie" Terakhir Kolonel Heri di Helikopter Sebelum Jatuh di Poso)

Akhirnya Marthin mendapat kepastian kabar meninggalnya sang kakak. Ontang yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara itu meninggalkan istri dan dua anak perempuan.

Sebelumnya, helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 yang ditumpangi Ontang dan 12 penumpang lain jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mabes TNI menyatakan, tim investigasi sedang dibentuk untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com