Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Bukan Masalah Online-Tidak Online, tetapi...

Kompas.com - 23/03/2016, 10:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya terjadi dalam perselisihan pengemudi angkutan umum konvensional dengan penyedia jasa transportasi online. 

Menurut Jonan, inti masalahnya bukan tentang sistem online yang digunakan, melainkan soal kendaraan yang digunakan dalam transportasi online tersebut. 

"GrabCar-Uber, masalahnya bukan pada aplikasi online, tapi sarananya, yaitu kendaraan yang digunakan untuk angkutan umum," kata Jonan melalui akun Facebook miliknya, Rabu (23/3/2016). 

Jonan mendukung penuh sistem online yang berdasarkan pengalamannya telah diterapkan di PT KAI tiga tahun terakhir, sehingga pelayanan kereta lebih baik dan efisien bagi penumpang.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Polisi menjaga keamanan saat sopir taksi melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, Selasa (22/3/2016). Mereka menuntut pemerintah menutup angkutan umum berbasis online karena dianggap mematikan mata pencaharian mereka. KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES
 Dia juga mendorong agar angkutan umum menggunakan aplikasi online sesuai dengan perkembangan zaman. 

Terhadap permasalahan saat ini, Jonan menawarkan pihak penyedia jasa transportasi online bekerja sama dengan badan hukum penyelenggara angkutan umum. 

Dari kerja sama itu, kendaraan yang digunakan harus mengikuti standar dan ketentuan berlaku, seperti uji berkala/kir setiap enam bulan dan SIM A umum yang harus dimiliki pengendara. 

Jika dari standar itu tidak dipenuhi, maka kendaraan yang dijadikan angkutan umum dianggap sebagai kendaraan ilegal. Adapun yang berhak melarang operasional kendaraan ilegal, seperti taksi online, adalah gubernur di sebuah daerah. 

"Seperti Gubernur Bali tegas melarang Uber-GrabCar beroperasi di Bali," ucap Jonan. 

Rencananya, hari ini, Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub akan memanggil Organda DKI Jakarta, Kadishubtrans DKI Jakarta, pihak Uber dan Grab, untuk merumuskan solusi terbaik dari masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com