JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa penumpang taksi mengeluhkan pelayanan dan sikap para sopir yang pada akhirnya menyebabkan mereka lebih memilih jasa transportasi online seperti Uber dan Grab.
Para penumpang membandingkan pelayanan taksi pelat kuning yang tidak ramah dan harga yang jauh lebih mahal dengan layanan angkutan berbasis aplikasi atau taksi online.
Salah satu penumpang, Monang (40), menceritakan pengalamannya yang mengecewakan saat memesan taksi biru. Monang tinggal di daerah Lippo Karawaci, Tangerang, dan memesan taksi untuk berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya pesan taksi, dibilang sama operatornya, 'mohon maaf, Pak, taksi jam segitu di daerah sana tidak ada. Sopirnya masih pada tidur.' Loh, kok bisa-bisanya bilang masih pada tidur, enggak profesional banget. Kalau memang enggak ada yang bisa dipesan, bilang saja lagi kosong, kan," kata Monang kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2016).
Mendapat jawaban yang seperti itu, Monang kebingungan, karena jadwal pesawatnya sudah sangat mepet. Hingga akhirnya dia pun mengunduh aplikasi Uber dan langsung memesan mobil untuk ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Pas saya pesan itu, respons sopirnya cepat, saya ditelepon, terus ditanya alamat pastinya di mana. Beberapa menit, langsung datang mobilnya. Begitu kan enak," ujar Monang.
Monang yang pada awalnya masih memilih naik taksi pelat kuning, memutuskan untuk mulai berlangganan taksi online karena dianggap lebih jelas dan baik pelayanannya.
Dia mengungkapkan, karena penjelasan operator yang beralasan para sopir masih tidur, membuat dia jadi beralih ke taksi online.
Penumpang lainnya menceritakan hal berbeda. Pemilik akun Facebook Nurmala Sari menuturkan, sopir taksi yang dia temui, tidak selalu mau menerima penumpang.
Jika tujuan penumpang itu ke daerah yang macet, para sopir spontan menolaknya dan meminta cari taksi lain saja.
"Waktu masih gadis dulu... Kalau sudah jam 5 sore ke atas, saya selalu buka pintu taksi kalian dulu, nggak langsung masuk, tapi nanya dulu 'Ke Cileduk mau, pak?' Kadang pongah kalian jawab: "Nggak... nggak... macet!" demikian tulis Nurmala.
"Kalau saya nggak nanya dulu, kalian suka bikin saya seperti ditolak pacar. Udah masuk taksi dan duduk. Terus pas bilang 'Cileduk, Pak..' terus kalian suruh saya turun lagi karena kalian nggak mau karena macet. Pas udah punya anak juga. Pernah juga saya sambil gendong2 anak, masih juga ditolak sama kalian," tulis Nurmala.
Pesan utk pendemo taxi dari seorang ibu;Dear Blue Bird Group dan Express..Saya hanya sebut nama kalian berdua karena...
Posted by Nurmala Sari on Tuesday, March 22, 2016