Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mencari Taksi Gratis yang Kosong di Jalanan

Kompas.com - 23/03/2016, 12:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Layanan taksi gratis yang diberikan manajemen Blue Bird menarik minat warga Jakarta untuk mencobanya. Lumayan, untuk jarak tempuh yang jauh, bisa duduk nyaman di dalam taksi tanpa perlu membayar.

Namun, tidak semua anggota masyarakat yang antusias dengan tawaran ini bisa menikmatinya. Beberapa calon penumpang kesulitan mendapatkan taksi Blue Bird yang tidak mengangkut penumpang.

Salah satunya Meili (24), seorang pegawai swasta. Ia menunggu taksi di dekat rumahnya di kawasan Meruya, Jakarta Barat, selama setengah jam. Namun, taksi yang lalu lalang semuanya berpenumpang.

"Lama nunggunya, tapi enggak dapat. Akhirnya naik bus aja," kata Mei.

Biasanya, kata Mei, taksi yang kosong akan menyalakan lampu sorot untuk menawarkan tumpangan. Namun, taksi-taksi itu berseliweran saja di depannya tanpa menurunkan kecepatan.

Sementara itu, menurut cerita Yulia (25), taksi kosong lebih mudah ditemui pagi-pagi. Meski tidak mencoba langsung taksi gratis, beberapa temannya bercerita pengalamannya tersebut.

"Temanku udah nyoba hari ini. Katanya emang gratis. Tapi kata yang lain, kalau siangan udah susah. Tadi pagi masih dapat," kata Yulia.

Sulitnya mendapatkan taksi Blue Bird tak berpenumpang juga terjadi di kawasan Manggarai dan Sudirman. Meski sudah ditunggu sekitar 45 menit, tetapi tetap tidak ada taksi berwarna biru itu yang kosong dan berhenti untuk mengangkut penumpang.

Padahal, banyak taksi berseliweran, tetapi semuanya berpenumpang. Sekalipun tak berpenumpang, pengendaranya enggan menepikan taksinya.

Pada Rabu (23/3/2016) ini, layanan gratis taksi Blue Bird berlaku untuk semua perjalanan di Jakarta dan sekitarnya selama 24 jam. Perjalanan digratiskan sebagai bentuk kompensasi kepada masyarakat pasca-demo sopir taksi dan angkutan umum, Selasa (22/3/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com