Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Akan Deklarasi Dukung terhadap Ahok, PKB Kapan Menyusul?

Kompas.com - 24/03/2016, 14:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah mengatakan, dia telah mendapat dukungan dari tiga partai politik di luar Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan dukungannya.

Ahok menyebut partai politik itu adalah Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Setelah perkataan Ahok, Partai Hanura mulai menunjukan sinyal kuat untuk mendukung pria asal Belitung itu. Pekan ini, Partai Hanura memutukan untuk deklarasikan dukungannya kepada Ahok.

Lalu bagaimana dengan partai lain yang awalnya disebut akan Mendukung Ahok? Ketua DPD PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, partainya tidak seperti Partai Hanura yang bisa memutuskan langsung.

"Kalau Hanura deklarasi ya bagus dong. Tapi untuk PKB sih masih nunggu penjaringanlah. Penjaringannya juga masih lama," ujar Hasbiallah di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (24/3/2016).

Hasbiallah mengatakan di internal PKB, keputusan pengurus pusat sangat menentukan. Apapun langkah yang dipilih pengurus tingkat provinsi (DPD), tetap DPP (Dewan Pengurus Pusat) yang menentukan kebijakan.

"Tinggal DPP bagaimana memutuskannya. Saya sih hanya menjalankan saja," ujar Hasbiallah.

Hasbiallah sendiri tidak menampik bahwa Ahok memang masuk penjaringan PKB. Bahkan, dukungan untuk Ahok sangat kuat dan bersaing ketat dengan musisi Ahmad Dhani. Ia mengungkapkan bahwa di tingkat pengurus anak cabang (PAC) atau kecamatan, nama Ahok sangat kuat untuk diminta kembali menjabat sebagai gubernur.

"Bukan kuat lagi. Tapi sangat kuat," kata Hasbiallah.

Hasbiallah mengatakan dua nama itulah yang akan diperhitungkan PKB.

"Kami masih penjaringan. Tapi di PAC (pengurus anak cabang) itu banyak yang menginginkan Ahok dan Ahmad Dhani," kata Hasbiallah.

Ia mengatakan, partainya belum memutuskan siapa yang akan didukung PKB. Proses penjaringan akan dilakukan melalui PAC.

"Penjaringannya tingkat kecamatan, kota baru wilayah. Dari DPW terus kyai-kyai gimana, nanti diajukan ke DPP," kata Hasbiallah.

PKB  punya 6 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jika ingin mengusung seorang calon, PKB harus berkoalisi dengan partai lain karena seorang calon harus diusung oleh minimal 22 anggota DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com